Kompas TV internasional kompas dunia

Zelenskyy Ogah Berunding dengan Putin sebelum Trump Sepakati Rencana Bersama: Kami Negara Merdeka

Kompas.tv - 14 Februari 2025, 23:46 WIB
zelenskyy-ogah-berunding-dengan-putin-sebelum-trump-sepakati-rencana-bersama-kami-negara-merdeka
Dalam foto yang disediakan Dinas Pers Presiden Ukraina pada Rabu (16/10/2024), tampak Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara di hadapan anggota parlemen di Verkhovna Rada di Kiev, Ukraina. (Sumber: Dinas Pers Presiden Ukraina via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan, pihaknya tidak akan berunding dengan Rusia sebelum Amerika Serikat (AS) menyepakati rencana bersama.

Zelenskyy mengaku baru bersedia menemui Presiden Rusia Vladimir Putin jika Presiden AS Donald Trump selesai berunding dengannya.

Zelenskyy meyakini Trump akan menjadi kunci untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Namun, sang presiden menegaskan, Ukraina adalah negara merdeka yang berwenang membuat keputusan sendiri.

Sebelumnya, pemerintahan Trump telah menginisiasi pembicaraan dengan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Sekutu-sekutu Ukraina mengkritik langkah Trump karena tidak melibatkan Kiev.

Baca Juga: Wapres AS Ancam Aksi Militer Jika Rusia Tak Mau Damai di Ukraina, Kremlin Minta Klarifikasi

Zelenskyy mengaku tidak senang Trump berbicara lebih dulu dengan Vladimir Putin.

Menurutnya, Kiev akan memastikan agar perundingan perang "tidak berjalan sesuai rencana Putin."

"Sebagai negara merdeka, kami tidak bisa menerima itu, setiap perjanjian (yang dibuat) tanpa kami," kata Zelenskyy dikutip Associated Press, Jumat (14/2/2025).

Washington menyarankan Ukraina berdamai dengan merelakan sebagian wilayah dikuasi Rusia dan meninggalkan keinginan bergabung ke NATO. 

Pemerintah AS menyarankan Ukraina menyerahkan Semenanjung Krimea yang dianeksasi sejak 2014 dan sebagian kawasan Donbass.

Sebelum Trump menjabat, Kiev bersikeras tidak akan menyerahkan wilayah ke Rusia.

Sikap kompromis Donald Trump bertentangan dengan arah kebijakan Joe Biden yang jor-joran mengirim bantuan militer ke Ukraina.

Tetapi, sejumlah pihak masih mempertanyakan niat Trump yang mengusahakan perundingan dengan Rusia.

Presiden AS itu sejuah ini sebatas menyatakan ingin perang segera berakhir agar tidak menimbulkan korban lebih banyak.

"Perang Ukraina harus diakhiri. Anak-anak muda terbunuh dengan tingkatan yang tidak disaksikan siapa pun sejak Perang Dunia Kedua. Dan ini adalah perang yang konyol," kata Trump.

Baca Juga: Bahas Akhir Perang Ukraina, Putin Undang Donald Trump Berkunjung ke Moskow

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x