OAKLAND, KOMPAS.TV - Insiden pemukulan yang dilakukan seorang pramugara terhadap penumpang yang menyerang perempuan di dalam pesawat, viral di media sosial.
Dalam video yang beredar di media sosial, seorang pramugara Alaska Airlines tampak memukuli seorang pria yang berteriak-teriak.
Hal itu dilakukan sang pramugara untuk membebaskan seorang perempuan yang diserang oleh pria itu.
Dilansir New York Post, Minggu (9/2/2025), rekaman itu memperlihatkan seorang pramugara di pesawat dengan nomor penerbangan 2221 menunju Portland, Oregon, Amerika Serikat, berusaha mati-matian menyelamatkan penumpang perempuan yang dijambak oleh penumpang pria di belakangnya.
Insiden tersebut terjadi sebelum pesawat lepas landas dari Oakland, California, 1 Februari lalu.
Baca Juga: Korea Utara Diyakini Makin Kuat, Disebut Bakal Produksi Drone dengan Bantuan Rusia Tahun Ini
“Lepaskan rambutnya,” ujar seseorang yang berteriak ketika pramugara itu berusaha melepaskan tangan sang penumpang pria dari rambut perempuan tersebut.
Tak mempan, pramugara tersebut lalu mulai memukuli leher dan torso penumpang pria itu hingga akhirnya dia melepaskan rambut perempuan yang ketakutan itu.
Pramugara itu kemudian meminta bantuan penumpang pria lainnya untuk membantunya menahan penumpang yang mengamuk itu agar tidak melukai orang lain.
Saksi mata yang memposting video itu di media sosial X mengatakan penumpang yang melakukan kekerasan itu sempat meracau dan bergoyang maju-mundur sebelum kejadian.
Setelah insiden itu, pesawat kembali ke gerbang Bandara Oakland. Penumpang yang berulah itu ditangkap dan ditahan polisi.
Penerbangan tersebut akhirnya dibatalkan. Alaska Airlines mengonfirmasi bahwa insiden yang viral itu terjadi di salah satu penerbangan mereka.
Maskapai itu memuji tindakan cepat pramugara tersebut dalam pernyataannya.
Baca Juga: Pemerintah Sri Lanka Salahkan Monyet sebagai Penyebab Mati Lampu Seluruh Negeri, Kok Bisa?
“Ia tampaknya mengalami episode medis yang keras, yang melibatkan serangan fisik terus-menerus terhadap penumpang lain dan kru kami,” bunyi pernyataan Alaska Airlines.
“Tanggung jawab tertinggi pramugara kami adalah keamanan tamu dan kru penerbangan. Kru kami merespons situasi buruk itu dan tetap menjaga penumpang dengan aman hingga aparat penegak hukum menanganinya."
Mereka menambahkan, penumpang bermasalah itu dilarang untuk naik pesawat Alaska Airlines dan Horizon ke depannya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : New York Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.