TOKYO, KOMPAS.TV — Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan pemerintahnya sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk menerima warga Palestina dari Jalur Gaza yang membutuhkan perawatan medis di Jepang.
"Kami sedang berupaya menemukan cara untuk menerima orang-orang yang sakit atau terluka dari Gaza," kata Ishiba dalam sesi parlemen, seperti dikutip Kyodo News Agency, Selasa (4/2/2025).
Selain bantuan medis, Jepang juga berencana meluncurkan program khusus bagi pelajar Palestina untuk melanjutkan studi di universitas Jepang.
Baca Juga: Donald Trump Desak Mesir dan Yordania Tampung Penduduk Palestina dari Gaza
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Jepang untuk mendukung Palestina di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk akibat perang antara kelompok Hamas dan Israel.
Pada bulan lalu, saat berkunjung ke Malaysia, Ishiba menegaskan bahwa Jepang akan membantu pembangunan kembali Palestina.
Sebagai bagian dari kerja sama bilateral, dilansir dari Anadolu, Malaysia dan Jepang berencana membentuk dana untuk membangun kembali rumah sakit, sekolah, dan masjid di Gaza yang hancur akibat perang yang berlangsung sejak Oktober 2023.
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel mulai berlaku pada 19 Januari, mengakhiri pertempuran yang menyebabkan kehancuran luas di Gaza.
Sejak konflik pecah pada 7 Oktober 2023, lebih dari 47.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas, sementara lebih dari 111.600 lainnya terluka.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Jepang kini berupaya mengambil langkah konkret untuk membantu korban perang dengan memberikan akses ke perawatan medis serta kesempatan pendidikan bagi warga Palestina yang terdampak.
Baca Juga: Hamas Kesal Trump Ingin Warga Palestina di Gaza Dipindahkan: Tidak Masuk Akal
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.