RAMALLAH, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina (PA) melaporkan bahwa pasukan Israel telah membunuh 70 orang, termasuk 10 anak di Tepi Barat sejak awal 2025. Operasi militer Israel di Tepi Barat diketahui semakin intensif sejak gencatan senjata di Jalur Gaza efektif berlaku.
Menurut data yang dirilis PA pada Senin (3/2/2025), operasi Israel membunuh 38 orang di Jenin, 15 di Tubas, enam di Nablus, lima di Tulkarem, tiga di Hebron, dua di Bethlehem, dan satu di Yerusalem Timur.
Selain 10 anak yang terbunuh, PA menambahkan militer Israel turut membunuh seorang perempuan dan dua lansia.
Baca Juga: Hamas Konfirmasi Mohammed Deif Terbunuh, Masyarakat Palestina Salat Gaib Usai Jumatan
Juru bicara kepresidenan PA, Nabil Abu Rudeineh mengecam Israel yang dinilai memperluas perangnya terhadap Palestina. Rudeineh pun menegaskan masyarakat Palestina akan menolak rencana mengusir penduduk dari Tepi Barat.
"Otoritas penjajah (Israel) sedang memperluas perang totalnya terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat untuk mengimplementasikan rencana mereka yang ditujukan mengusir penduduk dan melakukan pembersihan etnis," kata Rudeineh dikutip Al Jazeera.
Israel sendiri mendeklarasikan "Operasi Dinding Besi" di Tepi Barat usai gencatan senjata Gaza. Otoritas Israel menyebut operasi ini ditujukan untuk memberantas kelompok perlawanan Palestina, khususnya di Jenin.
Operasi militer Israel di Jenin dilaporkan telah memaksa sekitar 15.000 penduduk Palestina mengungsi. Israel pun menghancurkan setidaknya 23 bangunan di kamp pengungsian Jenin pada akhir pekan lalu.
Selain di Jenin, Israel juga meluncurkan serangan besar ke kamp pengungsian Tulkarem. Serangan Israel ke Tulkarem dilaporkan telah mengusir 75 persen penduduk di wilayah tersebut.
Serangan Israel ke Tepi Barat sendiri belum menunjukkan tanda mereda. Pada Senin (3/2), Israel menambah pasukan dengan menerjunkan kendaraan angkut lapis baja ke Tepi Barat, mengindikasikan berlanjutnya serangan.
Baca Juga: Trump Disebut Tengah Siapkan Penjualan Senjata Rp16 T ke Israel, Termasuk Ribuan Bom dan Buldoser
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.