JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan perkembangan terbaru mengenai insiden penembakan WNI oleh polisi Malaysia. Karding mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan atase kepolisian di Malaysia sehubungan kasus tersebut.
Karding menyebut pemerintah RI terus meminta akses untuk bertemu WNI yang menjadi korban luka penembakan. Menurutnya, WNI yang terluka awalnya tidak dibolehkan ditengok oleh perwakilan Indonesia.
"Kami koordinasi dengan Kemenlu dan atase kepolisian, mereka sebenarnya sudah (mengirim) nota diplomatik ke kepolisian Malaysia atau pemerintah Malaysia untuk, satu punya akses. Karena kan ditahan, nggak boleh ditengok sampai hari Rabu kalau nggak salah," kata Karding dalam konferensi pers pada Selasa (4/2/2025).
Baca Juga: Serikat Buruh Migran Demo Kedubes Myanmar, Tuntut Industri Penipuan Daring yang Jebak WNI Ditindak
Karding menyebut masih ada satu WNI dalam kondisi koma di Malaysia. Menurutnya, pemerintah RI terus menuntut agar korban luka ditangani secara memadai.
Terdapat lima WNI yang ditembak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, 24 Januari 2025 lalu. Satu WNI tewas ditembak dan empat lainnya mengalami luka-luka, satu dalam kondisi serius.
"Sebenarnya pemerintah itu sudah menggugat dia cukup keras, cuma memang tidak semua kita sampaikan ke publik," katanya.
Karding menyatakan, pemerintah RI mendesak Kuala Lumpur transparan dalam pengusutan penemabakan WNI oleh polisi. Sejauh ini belum ada kejelasan mengenai alasan polisi Malaysia mencegat WNI dan membuka tembakan.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu pun menanggapi kabar penangkapan seorang WNI sehubungan penembakan tersebut.
Karding mengaku belum mengetahui alasan pasti WNI itu ditahan. Namun, pihaknya meminta atase kepolisian RI proaktif menyikapi kasus tersebut.
"Saya tidak tahu benar atau tidak, tapi yang harus kita waspadai adalah ada isu bahwa isunya diarahkan pada tuduhan membawa narkoba atau penggelapan senjata, ini harus cek lagi secara benar. Makanya saya minta atase kepolisian di sana untuk sangat proaktif atas hal-hal ini," katanya.
Baca Juga: Buntut Kasus WNI Ditembak di Malaysia, Presiden Prabowo Desak Investigasi Menyeluruh | WNI DITEMBAK
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.