WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump percaya diri bisa sepakat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin akhiri perang di Ukraina.
Trump pada Jumat (31/1/2025), mengatakan pemerintahannya telah melakukan pembicaraan yang sangat serius dengan Rusia terkait perang di Ukraina.
Ia pun meyakini bahwa Putin akan segera mengakhiri aksi signifikan untuk mengakhiri konflik.
Baca Juga: Media Asing Soroti Demonstran Indonesia Lempari Telur ke Kedubes Malaysia, Disebut Bukti Kemarahan
“Kami akan berbicara, dan saya pikir akan menjadi sesuatu yang signifikan,” ucap Trump di Gedung Oval dikutip dari Associated Press.
Presiden dari partai Republik itu pun kembali menyombongkan bahwa jika ia yang berkuasa, perang di Ukraina tak akan terjadi.
“Kami ingin mengakhiri perang. Perang yang seharusnya tak dimulai jika saya presiden,” tuturnya.
Trump sendiri tak mengungkapkan siapa dari pemerintahannya yang sudah menghubungi pihak Rusia.
Namun, ia menegaskan kedua belah pihak sudah siap untuk berbicara.
Trump sendiri enggan mengungkapkan apakah ia sudah berbicara langsung dengan Putin.
Trump berulang kali mengatakan bahwa ia tak akan mengizinkan konflik terjadi jika ia yang memimpin AS bukannya Joe Biden.
Meski begitu, Trump-lah Presiden AS ketika pertempuran di timur Ukraina antara pasukan Kiev dan kelompok separatis yang didukung Moskow terjadi, dan menjadi awal dari invasi puluhan ribu tentara Rusia ke Ukraina pada 2022.
Trump sendiri sejak kembali menjadi Presiden AS, mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Ia mengatakan seharusnya Zelenskyy membuat kesepakatan dengan Putin untuk menghindari konflik.
Baca Juga: Ancaman Trump Bukan Omong Kosong, Berlakukan Tarif Impor bagi Kanada, Meksiko, dan China Hari Ini
Putin sendiri baru-baru ini memuji Trump sebagai seorang pria yang pintar dan pragmatis, yang fokus pada kepentingan AS.
“Kami selalu memiliki hubungan bisnis, pragmatis dan juga hubungan mempercayai dengan Presiden AS saat ini,” tutur Putin.
“Saya tak bisa tidak setuju dengannya, bahwa jika ia menjadi presiden, jika mereka tak mencuri kemenangannya pada 2020, krisis yang muncul di Ukraina pada 2022 dapat dihindari,” ucapnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.