Kompas TV internasional kompas dunia

Usai Puncaki App Store, Aplikasi AI China DeepSeek Mengaku Kena Serangan Siber Berskala Besar

Kompas.tv - 28 Januari 2025, 20:35 WIB
usai-puncaki-app-store-aplikasi-ai-china-deepseek-mengaku-kena-serangan-siber-berskala-besar
Halaman aplikasi DeepSeek terlihat di layar telepon pintar di Beijing, China, Selasa, 28 Januari 2025. (Sumber: AP Photo/Andy Wong)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

BEIJING, KOMPAS.TV - Perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) asal China, DeepSeek, mengaku mengalami serangan siber usai popularitas aplikasi chatbot-nya, DeepSeek, meroket pada pekan ini.

DeepSeek menyebut serangan siber ini mengganggu layanan registrasi pengguna baru ke platform tersebut.

Pada Senin (27/1/2025) malam waktu Beijing, DeepSeek menyatakan layanan mereka terkena "serangan siber berskala besar". 

Kendati serangan siber sempat mendisrupsi registrasi pengguna baru, pengguna lama dilaporkan masih bisa mengakses DeepSeek saat kejadian. DeepSeek dilaporkan berhasil memulihkan layanan beberapa jam setelah serangan. 

Baca Juga: Ini Perbandingan Jawaban DeepSeek dan ChatGPT soal Isu-Isu Sensitif tentang China

Serangan siber tersebut terjadi usai DeepSeek menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di platform App Store milik Apple.

Popularitas DeepSeek meroket kendati baru diluncurkan di platform distribusi Google dan Apple pada awal 2025.

DeepSeek merupakan aplikasi asistensi AI yang serupa dengan ChatGPT milik OpenAI. Kendati demikian, DeepSeek disorot karena mampu menyaingi layanan ChatGPT dengan biaya pengembangan yang jauh lebih kecil.

Naiknya popularitas DeepSeek pun membuat pasar Big Tech di Amerika Serikat (AS) terguncang pada awal pekan ini. Saham perusahaan pembuat chip AI, Nvidia, dilaporkan merosot hingga 13,6 persen atau kehilangan sekitar 500 miliar dolar AS.

Berbagai investor teknologi pun terkesan dengan kemampuan DeepSeek membuat AI yang bisa bersaing dengan produk Google dan OpenAI.

Padahal, perusahaan asal China tersebut dilaporkan hanya menghabiskan sekitar 5 juta dolar AS ketika pesaing-pesaingnya di Barat menggelontorkan miliaran dolar.

Baca Juga: Mengenal DeepSeek, Terobosan AI dari Tiongkok yang Guncang Dunia Teknologi

Kemunculan DeepSeek yang lebih hemat biaya dinilai dapat mengancam reputasi perusahaan-perusahaan AS sebagai pemimpin di pasar AI.

Kendati demikian, kepala ekonom di lembaga Annex Wealth Management, Brian Jacobsen, menilai respons pasar atas kemunculan DeepSeek tidak perlu ditanggapi berlebihan. Menurutnya, terdapat potensi bahwa kemampuan DeepSeek dilebih-lebihkan.

"Mungkin bahwa kabar yang keluar dari China dilebih-lebihkan dan kita bisa melihat putar balik dari pergerakan pasar saat ini," kata Jacobsen, dikutip Associated Press.

"Mungkin juga bahwa kabar itu benar, tetapi itu akan menghadirkan kesempatan investasi yang baru."

Baca Juga: Israel Buka Akses ke Gaza Utara, Begini Momen Warga Jalan Kaki Menyusuri Pantai Menuju Rumah


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : The Associated Press

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x