LONDON, KOMPAS.TV - Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengumumkan penemuan kasus langka infeksi flu burung subtipe A(H5N1) pada manusia di wilayah West Midlands, Senin (27/1/2025). Penemuan ini menjadi perhatian khusus mengingat karakteristik virus yang berbeda dari strain yang beredar di Amerika Serikat.
Sebagaimana dilaporkan Sputnik-OANA, kasus ini terungkap setelah seorang pekerja peternakan terpapar virus melalui kontak erat dengan burung-burung yang terinfeksi dalam jangka waktu panjang.
UKHSA mengonfirmasi bahwa virus yang menginfeksi korban merupakan genotipe DI.2, strain yang diketahui beredar di antara populasi burung di Inggris pada musim ini.
Temuan ini menambah daftar kasus flu burung pada manusia secara global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mencatat 76 kasus infeksi strain flu burung H5 sepanjang tahun 2024, dengan 61 kasus di antaranya terjadi pada petani di Amerika Serikat.
Baca Juga: Lebaran Sebentar Lagi, Kapan THR 2025 Cair?
Meski tergolong kasus serius, pihak berwenang menyatakan pasien saat ini dalam kondisi baik dan sedang menjalani perawatan di unit khusus. UKHSA menekankan bahwa risiko penyebaran ke masyarakat umum "sangat rendah."
Flu burung sendiri merupakan penyakit infeksi virus akut yang menyerang sistem pernapasan dan pencernaan burung dengan tingkat kematian tinggi.
Burung migran, terutama bebek liar, dikenal sebagai pembawa alami virus ini dan memiliki ketahanan lebih tinggi dibandingkan burung domestik.
Yang membuat kasus ini menarik perhatian adalah karakteristik virus yang berbeda dari strain yang beredar di Amerika Serikat.
Baca Juga: Virus Marburg Diduga Merebak di Tanzania dan Tewaskan 8 Orang, Berikut Pernyataan WHO
"Burung-burung tersebut terinfeksi genotipe DI.2, salah satu virus yang diketahui beredar di antara burung di Inggris musim ini. Virus ini berbeda dari strain yang beredar di antara mamalia dan burung di Amerika Serikat," jelas UKHSA.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.