RAMALLAH, KOMPAS.TV - Pasukan Israel memblokade kamp pengungsian Jenin, Tepi Barat di tengah operasi militer yang memasuki hari kedua, Rabu (22/1/2025). Operasi militer Israel di Jenin dua hari belakangan telah menewaskan setidaknya 10 orang dan menimbulkan puluhan korban luka.
Militer Israel mengaku menyerang kamp pengungsian Jenin untuk melumpuhkan kelompok perlawanan Palestina di daerah tersebut. Israel meningkatkan intensitas operasi militer di Tepi Barat usai gencatan senjata Jalur Gaza dicapai akhir pekan lalu.
Salah satu penduduk Jenin, Adel Besher mengaku tidak bisa pulang ke rumahnya akibat operasi Israel. Militer Israel pun disebutnya menghalangi paramedis yang hendak menolong korban luka.
Baca Juga: Reaksi Brigade Al-Quds atas Gencatan Senjata Hamas-Israel, Bakal Mematuhi tapi Ada Syaratnya
"Ada banyak sekali orang yang cedera. Ada tiga atau empat orang di dekat rumah saya dan tidak ada siapa pun yang bisa menyelamatkan mereka," kata Besher dikutip Al Jazeera.
"Pasukan Israel menembak siapa pun yang mendekati mereka. Dua orang terluka saat berusaha menolong mereka (korban luka)."
Wali Kota Jenin Muhammad Jarar menyampaikan bahwa militer Israel mengusir banyak orang dari rumah mereka di Jenin. Perintah evakuasi paksa ini disampaikan lewat pengeras suara oleh prajurit yang bertugas.
Jarar menyebut pemerintahannya menerunkan petugas untuk membantu keluarga yang diperintahkan evakuasi. Namun, pergerakan petugas disebut dihalang-halangi pasukan Israel di Jenin.
Muhammad Jarar mengaku pihaknya kesulitan menghitung jumlah keluarga yang diperintahkan mengungsi di tengah operasi militer Israel.
Organisasi milisi Palestina, Jihad Islam menuduh Otoritas Palestina (PA) turut bertanggung jawab atas serangan Israel ke Jenin. Jihad Islam menuduh Israel sedang melangsungkan "pengusiran sistematis" terhadap masyarakat Jenin.
"Kami menuntut otoritas di Ramallah dan pasukan keamanannya bertanggung jawab atas partisipasi dan keterlibatan dalam agresi ini usai mereka menyediakan tenaga untuk menegakkan pengepungan di kamp Jenin," demikian pernyataan Jihad Islam.
Baca Juga: Panglima Militer Israel Mundur usai Gencatan Senjata, Akui Gagal Antisipasi Serangan 7 Oktober
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.