Kompas TV internasional kompas dunia

Donald Trump Ingin AS Keluar dari WHO, Pakar: Tingkatkan Risiko Pandemi Mematikan

Kompas.tv - 21 Januari 2025, 17:00 WIB
donald-trump-ingin-as-keluar-dari-who-pakar-tingkatkan-risiko-pandemi-mematikan
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat menandatangani perintah eksekutif di Oval Office, Gedung Putih, Washington, Senin (20/1/2025). (Sumber: Evan Vucci/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif agar negara itu keluar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada hari pertamanya menjabat, Senin (20/1/2025). Kebijakan keluar dari WHO adalah salah satu perintah eksekutif yang ditandatangani Trump di Gedung Putih usai dilantik.

Kebijakan Trump tersebut mesti mendapat persetujuan Kongres untuk disahkan. Pemerintah AS pun wajib menyelesaikan komitmen finansial untuk tahun 2025 sebelum keluar secara resmi.

Kalangan ilmuwan memperingatkan bahwa keluarnya AS dari WHO dapat melemahkan kapabilitas mitigasi virus yang berpotensi menjadi pandemi masa depan. Langkah ini juga dianggap memundurkan progres yang dicapai selama ini terkait penyakit menular seperti AIDS, malaria, dan tuberkulosis.

Baca Juga: TikTok 'Selamat' di AS, Ternyata Presiden Donald Trump Ambil Langkah Mengejutkan Ini

Donald Trump sendiri meminta staf dan kontraktor yang ditugaskan dengan WHO ditarik kembali dan mengambil alih "langkah-langkan penting yang sebelumnya dilakukan" WHO.

Ini bukan kali pertama Trump mengambil langkah keluar dari organisasi kesehatan dunia tersebut. Pada 2020 silam, beberapa bulan setelah Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi, Trump memutus hubungan dengan WHO. Namun, keputusan ini dibatalkan Joe Biden yang menjabat pada Januari 2021.

CEO lembaga advokasi Resolve to Save Lives, dr. Tom Frieden menyebut langkah yang diambil Trump dapat membuat masyarakat Amerika dan dunia lebih rentan terhadap penyakit.

"Keluar dari WHO tidak hanya memangkas pendanaan krusila untuk lembaga itu, tetapi juga menyerahkan peran kita sebagai pemimpin kesehatan global dan membungkam suara Amerika dalam kebijakan-kebijakan kritis yang memengaruhi kesehatan global," kata Frieden dikutip Associated Press.

"Reformasi penuh butuh keterlibatan, bukan pengabaian. Kita tidak bisa membuat WHO lebih efektif dengan meninggalkannya. Kebijakan ini melemahkan pengaruh Amerika dan meningkatkan risiko pandemi mematikan."

AS selama ini menjadi salah satu donor terbesar bagi aktivitas WHO dengan nilai mencapai ratusan juta dolar. Washington pun mengirimkan ratusan staf untuk bekerja dengan organisasi tersebut.

Baca Juga: Melania Trump Jadi Sorotan, Topi Hitam Simbol Keberanian Dipakai Sepanjang Acara Resmi

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x