Kompas TV internasional kompas dunia

Warga AS Banjiri Medsos China Xiaohongshu, Protes Rencana Pemerintah Blokir TikTok

Kompas.tv - 14 Januari 2025, 13:40 WIB
warga-as-banjiri-medsos-china-xiaohongshu-protes-rencana-pemerintah-blokir-tiktok
Logo TikTok yang dipajang di kantor perusahaan media sosial tersebut di Culver City, negara bagian California, Amerika Serikat (AS), 11 Maret 2024. (Sumber: Damian Dovarganes/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Warga Amerika Serikat (AS) berbondong-bondong membuat akun di media sosial asal China, Xiaohongshu atau RedNote. Warga AS ramai-ramai mengakses media sosial China untuk memprotes rencana pemblokiran TikTok oleh pemerintah AS.

Sebelumnya, Kongres AS menetapkan bahwa perusahaan pemilik TikTok, ByteDance harus menjual kepemilikannya ke perusahaan yang disetujui AS sebelum tanggal 19 Januari 2025. Washington menuduh ByteDance terkait pemerintah China dan berpotensi menyerahkan data pengguna dari AS.

Tenggat pemblokiran TikTok yang semakin dekat membuat para pengguna yang berbasis di AS terjun ke media sosial lain buatan China. Channel News Asia melaporkan, aplikasi Xiaohongshu pun menjadi aplikasi paling banyak diunduh di App Store AS per Senin (13/1/2025).

Baca Juga: Rencana Pemblokiran TikTok 19 Januari di AS Ancam Masa Depan Jutaan Kreator Konten

Salah satu pesohor TikTok AS yang menyerukan hijrah ke Xiaohongshu, Jen Hamilton, mengunggah video sarkasme terhadap pemerintah AS. Hamilton menyerukan agar para "pengungsi TikTok" segera pindah ke Xiaohongshu yang hampir sepenuhnya berbahasa Mandarin.

"Saya benar-benar tidak peduli jika China (memiliki) data saya," kata Hamilton dalam videonya.

Pesohor AS itu pun mengaku membuat akun di Xiaohongshu dengan nomor jaminan sosisalnya supaya mata-mata China "bisa mendapat promosi lebih cepat."

Rencana pemerintah AS untuk memblokir TikTok sendiri ramai dikritik karena dinilai melanggar kebebasan berekspresi. Namun, Washington bersikeras karena menganggap TikTok digunakan pemerintah China untuk menyebarkan propaganda dan memata-matai pengguna.

Pengaruh TikTok disorot pemerintah AS karena media sosial tersebut memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS. 

Di lain sisi, dua anggota Kongres dari Partai Demokrat meminta pemerintah menunda tenggat pemblokiran TikTok hingga setidaknya 270 hari. Senator Demokrat, Edward Markey menyebut pemblokiran TikTok dapat memengaruhi mata pencaharian jutaan warga AS.

"Pemblokiran (TikTok) dapat melumpuhkan suatu ekosistem kultural dan informasional, membungkam jutaan orang dalam prosesnya," kata Markey, Senin (13/1).

"Pemblokiran TikTok dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi jutaan warga Amerika yang bergantung ke aplikasi itu untuk hubungan sosial dan penghidupan ekonomi mereka. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi."

Baca Juga: Kematian Remaja di Asrama China Disebut Picu Demonstrasi Rusuh, Dicurigai Ada yang Ditutupi Otoritas


 




Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x