Kompas TV internasional kompas dunia

Pelaku Serangan New Orleans Diduga Gunakan Kacamata Pintar Meta

Kompas.tv - 6 Januari 2025, 12:50 WIB
pelaku-serangan-new-orleans-diduga-gunakan-kacamata-pintar-meta
Lyonel Myrthil, agen khusus FBI yang bertanggung jawab atas kantor New Orleans, kedua dari kiri, menunjukkan rekaman Shamsud-Din Jabbar dalam konferensi pers di Markas Besar FBI di New Orleans, Minggu, 5 Januari 2025. Jabbar adalah pelaku serangan di Bourbon Street, New Orleans pada Hari Tahun Baru. (Sumber: Scott Threlkeld/The Times-Picayune/The New Orleans Advocate via AP.)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Desy Afrianti

NEW ORLEANS, KOMPAS.TV — Pelaku serangan truk di New Orleans, Amerika Serikat, pada Hari Tahun Baru yang menewaskan 14 orang, diduga pernah mengunjungi kota itu sebanyak dua kali sebelum melakukan serangan. 

Pada saat melakukan kunjungan tersebut, dia merekam suasana wilayah French Quarter yang menjadi tempat serangan terjadi dengan kacamata pintar Meta. Fakta baru ini diungkap oleh seorang pejabat FBI, Minggu (5/1/2025).

Menurut FBI, pelaku serangan yang bernama Shamsud-Din Jabbar juga diketahui melakukan perjalanan ke Kairo dan Kanada sebelum terjadinya serangan. 

“Namun belum diketahui, apa tujuannya melakukan perjalanan tersebut,” kata Wakil Asisten Direktur Christopher Raia dalam sebuah konferensi pers. 

Jabbar juga telah melakukan perjalanan ke New Orleans sebanyak dua kali, beberapa bulan sebelum terjadinya serangan. Kunjungan pertama dilakukan pada bulan Oktober 2024 dan sekali lagi pada bulan November 2024. 

Baca Juga: Ledakan Tesla Cybertruck dan Tragedi New Orleans Tak Berhubungan, FBI: Kemiripannya Kebetulan

Agen khusus FBI yang bertanggung jawab atas kantor New Orleans Lyonel Myrthil mengatakan, pada tanggal 31 Oktober, Jabbar menggunakan kacamata dari Meta. Dia bersepeda di kawasan French Quarter dan merekam video dengan kacamata Meta saat bersepeda. 

Dia mengatakan Jabbar juga berada di New Orleans pada tanggal 10 November. Dia juga mengenakan kacamata yang dapat melakukan streaming langsung selama serangan, tetapi Myrthil mengatakan Jabbar tidak mengaktifkannya saat itu.

Seperti dikutip dari The Associated Press, ketika ditanya tentang kacamata tersebut, juru bicara Meta menolak berkomentar.

FBI merilis rekaman video Jabbar ketika melakukan perjalanan ke New Orleans ketika merencanakan serangan. Selain itu, FBI juga merilis video yang menunjukkan dia menempatkan dua kontainer berisi alat peledak di French Quarter sekitar pukul 2 pagi sesaat sebelum serangan. 

“Salah satu kontainer yang diketahui memiliki pendingin, dipindahkan satu blok jauhnya oleh seseorang yang tidak terlibat dalam serangan tersebut,” kata para pejabat.

Joshua Jackson, agen khusus New Orleans yang menyelidiki kasus ini, mengatakan Jabbar secara pribadi membeli senapan semi-otomatis pada 19 November dari seorang individu dalam transaksi hukum di Arlington, Texas.

Baca Juga: Pelaku Penabrakan di New Orleans Ternyata Veteran Militer AS, Disebut Terinspirasi ISIS

"Ini adalah pertemuan yang tidak disengaja," kata Jackson. "Tidak mungkin individu ini tahu bahwa Jabbar telah diradikalisasi untuk melakukan serangan," ujar Jackson. 

Para penyelidik meyakini bahwa Jabbar terinspirasi oleh kelompok militan ISIS untuk melakukan serangan tersebut.

Polisi menembak mati Jabbar, 42 tahun, dalam baku tembak di lokasi kecelakaan mematikan truk pikap sewaan di Bourbon Street. Jalan ini terkenal di seluruh dunia karena suasana pesta dan berada di kawasan French Quarter yang bersejarah di New Orleans.

Penyelidik federal sejauh ini yakin Jabbar bertindak sendiri, tetapi terus menyelidiki kasus ini.

“Semua rincian investigasi dan bukti yang kami miliki saat ini masih mendukung bahwa Jabbar bertindak sendirian di New Orleans,” kata Raia. 

“Kami belum melihat indikasi adanya kaki tangan di Amerika Serikat, tetapi kami masih mencari kemungkinan rekan di AS dan di luar perbatasan kami," ujar Lyonel Myrthil. 




Sumber : The Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x