Kompas TV internasional kompas dunia

Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Pakar Pertanyakan Tembok di Ujung Landasan Pacu

Kompas.tv - 31 Desember 2024, 17:19 WIB
kecelakaan-pesawat-jeju-air-pakar-pertanyakan-tembok-di-ujung-landasan-pacu
Puing-puing pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan maskapai Korea Selatan, Jeju Air, tampak di Bandara Internasional Muan di Muan, Korea Selatan, Selasa (31/12/2024). (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

 

SEOUL, KOMPAS.TV - Kalangan pakar penerbangan mempertanyakan desain Bandara Internasional Muan di Korea Selatan yang menjadi lokasi kecelakaan maut pesawat Jeju Air pada akhir pekan lalu.

Pakar mempertanyakan kehadiran struktur menyerupai tembok yang dibangun di ujung landasan pacu.

Kecelakaan pesawat Jeju Air yang terjadi pada Minggu (29/12/2024) menewaskan 179 dari 181 orang yang berada dalam pesawat. Peristiwa ini merupakan salah satu tragedi terburuk sepanjang sejarah penerbangan di Korea Selatan.

Profesor teknik sipil di Universitas Southern California, Najmedin Meshkati, menyebut pembangunan tembok di ujung landasan pacu "tidak biasa" di bandara internasional. Tembok tersebut pun disinyalir berdampak pada banyaknya jumlah korban.

"Struktur kaku ini terbukti mematikan saat ditabrak pesawat yang tergelincir," kata Meshkati, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (31/12).

"Tidak diragukan lagi, jika pesawat itu justru menabrak tembok pembatas bandara, yang mana memiliki resistensi lebih rendah, tingkat kesintasannya mungkin lebih tinggi."

Baca Juga: Fakta Baru Kecelakaan Jeju Air Tewaskan 179 Orang: Pesawat Sudah Lakoni 13 Penerbangan dalam 48 Jam!

Lapisan tembok di ujung landasan Bandara Muan diketahui dibangun sebagai fondasi untuk antena pendaratan. Namun, pakar penerbangan mempertanyakan mengapa pihak terkait tidak membangun menara atau tiang untuk menaruh antena.

Di lain sisi, CEO Flight Safety Foundation Hassan Shahidi menyebut struktur yang dibangun di ujung bandara harusnya didesain mudah runtuh untuk mengantisipasi tabrakan. Hal ini disebutnya sesuai dengan pedoman Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

"Pedoman tersebut juga mengatur jarak aman antara struktur semacam di dekat ujung landasan pacu. Penyidik akan memeriksa struktur di ujung landasan pacu untuk menentukan apakah itu sesuai pedoman, termasuk tempatnya dan kedekatan dengan ujung landasan pacu," kata Shahidi.

Otoritas Korea Selatan telah meluncurkan penyelidikan mengenai kecelakaan pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang. Sebelum kecelakaan, pilot disebut melaporkan pesawat tersebut menabrak kawanan burung sebelum mendarat.

Sebelumnya, otoritas Korea Selatan melaporkan struktur yang ditabrak pesawat Jeju Air dibangun dengan jarak 250 meter dari ujung landasan pacu. Jarak ini disebut lebih dekat dari standar keamanan, yakni 300 meter.

Baca Juga: Kecelakaan Pesawat di Korea Selatan: Otoritas Ungkap Hanya 2 Penumpang yang Selamat


 




Sumber : Al Jazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x