Kompas TV internasional kompas dunia

Petugas Belum Berhasil Buka Penjara Bawah Tanah Rezim Assad, Diyakini Jadi Tempat Penyiksaan Brutal

Kompas.tv - 9 Desember 2024, 13:26 WIB
petugas-belum-berhasil-buka-penjara-bawah-tanah-rezim-assad-diyakini-jadi-tempat-penyiksaan-brutal
Pasukan pemberontak berselebrasi usai membakar gedung pengadilan militer di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). (Sumber: Hussein Malla/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

DAMASKUS, KOMPAS.TV - Pemberontak Suriah yang dipimpin Hayat Tahrir Al-Sham membebaskan ribuan tahanan di Penjara Sednaya, dekat Damaskus, saat menggulingkan rezim Bashar Al-Assad pada Minggu (8/12/2024).

Penjara Sednaya selama ini dikenal sebagai "rumah jagal manusia" oleh pemerintahan Bashar Al-Assad.

Ribuan tahanan, termasuk perempuan dan anak-anak, terpantau keluar dari fasilitas tersebut usai pasukan pemberontak datang.

Baca Juga: Rezim Assad Tumbang, Perwakilan Suriah di Luar Negeri Ramai-Ramai Kibarkan Bendera Revolusi

Tetapi pemberontak dan petugas tanggap bencana dilaporkan belum berhasil membuka bangsal rahasia yang terletak di bawah tanah Penjara Sednaya.

Berbagai pihak khawatir masih ada tahanan yang berada di ruang rahasia yang kerap disebut "Bangsal Merah" tersebut.

"Ada tiga lantai di bawah tanah, itu adalah penjara yang disebut penjara merah, itu belum terbuka," kata aktivis Damaskus, Omar Saoud dikutip Middle East Eye.

"Mereka tidak bisa membukanya karena itu memerlukan mekanisme khusus dan tentara serta petugas yang mengoperasikannya sudah kabur," katanya.

Pemberontak Suriah pun telah memanggil organisasi relawan White Helmets untuk membuka penjara rahasia tersebut.

Namun, hingga Senin (9/12), White Helmets mengaku petugasnya belum berhasil menemukannya.

Rezim Assad diyakini menggunakan Penjara Sednaya untuk menyiksa tahanan, terutama tahanan politik selama berkuasa.

Pada 2017 lalu, organisasi Amensty International melaporkan, tindakan otoritas Suriah di Sednaya termasuk kejahatan terhadap kemanusiaan.

Petugas penjara pun dilaporkan kerap melakukan eksekusi rahasia di penjara tersebut.

Amnesty International memperkirakan sekitar 13.000 warga Suriah telah dieksekusi di Sednaya antara tahun 2011 hingga 2016.

Baca Juga: Israel Langsung Duduki Zona Suriah di Golan Usai Assad Jatuh, Dituduh Curi Kesempatan Caplok Wilayah




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA


Opini

Urbi Et Orbi

1 Januari 2025, 02:00 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x