NEW YORK, KOMPAS.TV — Penyelidikan atas penembakan dan pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, terus berlanjut. Biro Investigasi Amerika Serikat (FBI) mengumumkan hadiah sebesar 50 ribu dolar AS atau sekitar Rp 793 juta bagi siapa saja yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan dan penghukuman pelaku.
Penawaran hadiah tersebut diumumkan pada Jumat (6/12/2024) malam oleh Kantor FBI Wilayah New York yang bekerja sama dengan Kepolisian New York City (NYPD).
Hingga kini, dilansir dari The Associated Press, identitas maupun keberadaan pelaku masih menjadi misteri.
Sementara itu, berdasarkan hasil penyelidikan, penembak yang membunuh Thompson pada Rabu malam diduga telah meninggalkan New York City menggunakan bus.
Dalam rekaman kamera pengawas, pelaku terlihat meninggalkan lokasi kejadian di Central Park dengan sepeda. Ia kemudian menaiki taksi menuju terminal bus.
“Kami memiliki alasan kuat untuk meyakini bahwa pelaku telah meninggalkan kota,” ujar Komisaris NYPD Jessica Tisch.
Kepala Detektif NYPD Joseph Kenny menambahkan, pelaku sempat terekam menggunakan subway dan mengunjungi sejumlah tempat di Manhattan beberapa hari sebelum penembakan terjadi.
Dalam aksinya, pelaku menggunakan masker untuk menyamarkan identitasnya. Namun, jejak pergerakannya di kota yang dipenuhi kamera pengawas memberi petunjuk baru bagi polisi.
Baca Juga: Fakta-Fakta CEO UnitedHealthcare Tewas Ditembak di New York: Kronologi hingga Motif yang Misterius
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa pembunuhan ini adalah serangan yang ditargetkan. Meski demikian, motif penyerangan masih belum terungkap.
Thompson, yang memimpin perusahaan asuransi kesehatan terbesar di AS, dikenal sebagai tokoh penting di bidang kesehatan.
Insiden penembakan terjadi saat ia berjalan dari hotel tempatnya menginap menuju konferensi tahunan perusahaan yang hanya berjarak beberapa blok.
Pelaku menembaknya dengan pistol berperedam suara sebelum melarikan diri menggunakan sepeda melalui Central Park. Penyelidik menemukan beberapa barang bukti yang dapat membantu mengidentifikasi pelaku.
Pesan bertuliskan "deny," "defend," dan "depose" ditemukan pada amunisi yang digunakan, sebuah frasa yang kerap digunakan untuk mengkritik praktik industri asuransi.
Barang bukti lain seperti botol air, bungkus protein bar, dan ponsel juga sedang dianalisis untuk mencari jejak DNA.
Polisi juga menduga pelaku tiba di New York menggunakan bus Greyhound dari Atlanta pada November lalu. Rekaman CCTV jug menunjukkan pelaku sempat berada di sebuah hostel di Manhattan.
Foto yang dirilis menunjukkan pria tak bermasker tersenyum di lobi hostel, berbeda dengan penampilannya saat penyerangan yang mengenakan masker dan jaket tebal.
Baca Juga: Misteri Penembakan CEO UnitedHealthcare, Polisi Masih Terus Buru Pelaku
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.