MANILA, KOMPAS.TV — Militer Filipina mengerahkan kapal angkatan laut dan pesawat angkatan udara untuk membayangi kapal selam Rusia, yang melewati Laut China Selatan di lepas pantai barat negara itu, pada minggu lalu. Peristiwa ini diungkapkan oleh seorang pejabat keamanan Filipina, Senin (2/12/2024).
“Kapal selam Rusia itu mengidentifikasi dirinya ketika dihubungi oleh Angkatan Laut Filipina dalam sambungan radio. Mereka mengatakan bahwa kapal itu sedang dalam perjalanan pulang ke kota Vladivostok di Rusia, setelah melakukan latihan dengan Angkatan Laut Malaysia,” kata Jonathan Malaya, Asisten Direktur Jenderal Dewan Keamanan Nasional Filipina.
“Kapal selam itu, seperti kapal asing lainnya, memiliki hak lintas damai di zona ekonomi eksklusif (ZEE) negara itu. Namun menimbulkan kekhawatiran ketika terlihat pada hari Kamis sekitar 148 kilometer di lepas pantai Provinsi Mindoro, Filipina,” kata Malaya seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Isi Pertemuan Joe Biden dan Prabowo, Bahas Gaza hingga Laut Cina Selatan
“Kapal selam itu terlihat setelah muncul ke permukaan karena kondisi terkait cuaca,” kata Malaya.
"Semua itu sangat memprihatinkan," kata Presiden Ferdinand Marcos Jr. kepada wartawan ketika ditanya tentang kapal selam itu.
“Setiap intrusi ke Laut Filipina Barat, ke ZEE kami, ke garis dasar kami adalah tindakan yang sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.
Laut Filipina Barat merupakan sebutan Filipina untuk wilayah di Laut China Selatan yang diklaim Filipina sebagai wilayahnya.
Lonjakan yang mengkhawatirkan dalam konfrontasi teritorial, khususnya antara penjaga pantai dan pasukan angkatan laut China dan Filipina, yang dimulai tahun lalu telah mendorong pengawasan yang lebih ketat oleh Amerika Serikat dan pemerintah Barat lainnya terhadap rute perdagangan global utama tersebut.
Baca Juga: Bongbong Marcos Tegaskan Politik Kotor Tidak Akan Jatuhkan Filipina
Penjaga pantai Filipina mengatakan pada hari Senin bahwa sebuah helikopter militer China terbang dekat dengan kapal-kapal nelayan yang diawaki oleh orang Filipina pada minggu lalu di Iroquois Reef. Wilayah itu merupakan daerah penangkapan ikan yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
“Dua kapal patroli penjaga pantai Filipina telah dikerahkan ke daerah itu untuk melindungi nelayan Filipina,” kata juru bicara penjaga pantai Komodor Jay Tarriela.
Hingga saat ini, belum ada komentar dari pemerintah China mengenai peristiwa tersebut.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.