WASHINGTON, KOMPAS.TV - Kelompok Muslim Amerika Serikat (AS) terbesar, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) melabeli Presiden AS Joe Biden sebagai penjahat perang.
Pelabelan tersebut diumumkan oleh CAIR, pada Rabu (13/11/2024), gegara keputusan Biden untuk terus melanjutkan memasok persenjataan ke Israel.
Padahal Israel telah gagal menepati batas waktu mandat AS, untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke dalam Gaza.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Mahkamah Agung Brasil, Korban Tewas hanya sang Pelaku
Pada pernyataannya, pihak CAIR menegaskan, pandangan mereka bahwa aksi Biden itu sama dengan keterlibatan dalam kejahatan perang.
Karena dengan sengaja mendanai kejahatan perang yang melanggar hukum AS dan internasional.
“Kami dengan tegas mengutuk keputusan Presiden Biden yang meneruskan memasok senjata mematikan secara illegal, bahkan setelah (PM Israel) Benjamin Netanyahu melanggar tenggat waktu 30 hari, yang ditetapkan pemerintah kepada Israel untuk menghentikan kelaparan di Gaza,” bunyi pernyataan mereka dikutip dari Anadolu Agency.
Pada 13 Oktober lalu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengirimkan surat kepada rekan mereka di Israel.
Pada surat tersebut AS menyerukan agar Israel segera meningkatkan kondisi kemanusiaan di Gaza dalam waktu 30 hari, atau akan konsekuensinya.,
Surat itu dengan tegas menyertakan permintaan yang spesifik, termasuk dimasukkannya minimal 350 truk bantuan ke Gaza setiap hari.
Juga arahan untuk tak mengadopsi undang-undang kontroversial yang akan melarang semua aktivitas Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Israel dan wilayah pendudukan.
Baca Juga: Saat Presiden Prabowo Bertemu Biden, Sarankan Solusi Dua Negara Israel-Palestina: Mereka Setuju
Meski Israel tak menerapkan langkah-langkah untuk meringankan krisis kemanusiaan di Gaza, pihak Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pada Selasa (12/11/2024), mereka belum mengumumkan perubahan kebijakan.
Delapan otganisasi bantuan kemanusiaan, termasuk Anera dan Oxfam mengeluarkan laporan yang menegaskan Israel tak hanya gagal memenuhi kriteria AS untuk memberikan dukungan kepada respons kemanusiaan.
Israel juga dinilai secara konkuren melakukan aksi yang secara dramatis memperburuk situasi di lapangan, khususnya di Gaza utara.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.