ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Polusi kabut beracun di Pakistan semakin meningkat dan tebal sehingga bisa terlihat dari luar angkasa.
Kabut beracun tersebut telah menyelimuti Pakistan timur dan India Utara sejak bulan lalu.
Menurut citra satelit dari NASA Worldview, awan besar kabut beracun itu menyelimuti Provinsi Punjab di Pakistan dan membentang ke timur hingga India, melintasi New Delhi dan sekitarnya.
Baca Juga: Akhirnya, Netanyahu Akui Israel Terlibat Serangan Pager Hizbullah
Dilansir dari CNN International, Senin (11/11/2024), polusi tersebut telah memaksa otoritas di Pakistan untuk menutup sekolah dan ruang publik, karena racun dari kabut asap itu mengancam kesehatan puluhan juta orang.
Gambar satelit dari Kota Pakistan di Lahore dan Multan pada pekan ini menunjukkan kabut gelap menyelimuti jalan-jalan dan menghalangi pandangan.
Polusi di wilayah ini meningkat setiap musim dingin, ketika kabut kuning menyelimuti langit akibat kombinasi dari para petani yang membakar limbah pertanian, pembangkit listrik tenaga batu bara, lalu lintas, dan hari-hari tanpa angin.
Kualitas udara memburuk pada musim dingin karena udara yang lebih dingin dan kering justru memerangkap polusi, bukan mengangkatnya.
Meski kota-kota besar di Asia Selatan mengalami kabut beracun setiap tahun, namun pejabat Lahore, kota terbesar kedua di Pakistan mengungkapkan kabut itu pada tahun ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurut IQAir, yang memantau kualitas udara global, indeks kualitas udara di beberapa bagian Punjab, telah melampaui 1.000 kali lipat dalam seminggu terakhir.
Angka di atas 300 dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Di Multan, Punjab, pada Senin, angka polutan terkecil dan paling berbahaya, PM2,5, 110 kali lebih tinggi dari tingkat aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Saat dihirup, PM2,5 berpindah jauh ke dalam jaringan paru-paru dan dapat memasuki aliran darah.
Baca Juga: Serangan Drone Ukraina Mengarah ke Moskow, Rusia Luncurkan 145 Drone ke Negara Zelenskyy
Asap tersebut berasal dari sumber-sumber seperti pembakaran bahan bakar fosil, badai debu, dan kebakaran hutan.
Selain itu, asap juga kerap dikaitkan dengan asma, penyakit jantung, paru-paru, kanker dan penyakit pernapasan lainnya, serta gangguan kognitif pada anak-anak.
Rumah sakit dan klinik di Pakistan dibanjiri pasien yang menderita dampak polusi, dan pejabat kesehatan Punjab mengatakan lebih dari 30.000 orang telah dirawat karena penyakit pernapasan di distrik yang dilanda kabut asap.
Sumber : CNN International
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.