GAZA, KOMPAS.TV — Sepuluh warga Palestina, termasuk empat anak dan dua perempuan, tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Selasa pagi (5/11/2024). Insiden ini menambah panjang daftar korban jiwa akibat konflik yang berkecamuk antara Israel dan Hamas sejak serangan kelompok militan Hamas ke wilayah Israel pada awal Oktober lalu.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa salah satu serangan Israel menghantam sebuah rumah di kawasan Tufah, Gaza City.
Dilansir dari The Associated Press, serangan itu menewaskan dua anak bersama kedua orang tua mereka. Selain itu, dua anak lain mengalami luka-luka dan saat ini tengah dirawat intensif.
Di tempat lain, serangan udara juga terjadi di Zuweida, yang terletak di bagian tengah Jalur Gaza. Serangan ini menghantam tenda yang menjadi tempat berlindung sebuah keluarga pengungsi.
Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs di kota terdekat Deir al-Balah mengonfirmasi bahwa serangan ini menewaskan empat orang, termasuk seorang ibu dan dua anaknya.
Korban tewas juga dilaporkan di Deir al-Balah setelah sebuah serangan udara menghantam rumah di wilayah ini dan menewaskan dua orang.
Baca Juga: Iran Melunak, Respons Militer ke Israel Bisa Berubah tapi Syaratnya Setuju Gencatan Senjata di Gaza
Di Tepi Barat, konflik juga menimbulkan korban jiwa. Pada hari yang sama, tiga warga Palestina tewas akibat operasi militer Israel.
Dua di antaranya tewas dalam serangan udara di dekat Kota Jenin, wilayah yang selama ini menjadi pusat ketegangan. Seorang korban lainnya tewas akibat tembakan di Desa Tamoun.
Terkait serangan yang memakan korban sipil ini, militer Israel mengeklaim hanya menargetkan anggota kelompok militan, yang mereka tuduh bersembunyi di antara warga sipil.
Namun, pihak militer Israel jarang memberikan keterangan rinci terkait serangan yang menewaskan perempuan dan anak-anak.
Sejak konflik pecah pada 7 Oktober 2023, serangan Israel yang masif ke Jalur Gaza menyebabkan jatuhnya lebih dari 43.000 korban jiwa dari pihak Palestina, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza.
Data ini mengungkapkan bahwa lebih dari separuh korban adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, jutaan lainnya warga Palestina harus mengungsi dan hidup dalam kesulitan karena akses bantuan yang terbatas.
Baca Juga: Sempat Terhenti, Imunisasi Polio Fase Ketiga di Jalur Gaza Dilanjutkan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.