PYONGYANG, KOMPAS.TV — Korea Utara kembali menggelar uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbarunya, Hwasong-19, pada Kamis (31/10/2024) pagi kemarin.
Dalam uji coba tersebut, rudal Hwasong-19 diluncurkan dari Pyongyang pada pukul 07.10 waktu setempat. Rudal itu terbang sekitar 1.001 kilometer sebelum jatuh di perairan Laut Timur.
Berdasarkan informasi dari militer Korea Selatan, Hwasong-19 ditembakkan dengan sudut yang tinggi dan dinyatakan sebagai rudal ICBM berbahan bakar padat terbaru.
"Tes senjata strategis terbaru ini mencatatkan capaian baru dalam kemampuan rudal strategis Korea Utara dan menunjukkan keandalan dari kekuatan strategis paling kuat di dunia," demikian pernyataan Korean Central News Agency (KCNA), Jumat (11/1/2024) dikutip dari Yonhap.
Menurut Korea Utara, rudal tersebut mampu mencapai ketinggian maksimum 7.687,5 kilometer dan terbang selama 5.156 detik.
Dengan waktu terbang terlama yang pernah dicapai rudal Korea Utara, uji coba ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan teknologi rudal Pyongyang.
Kim Jong-un, yang secara langsung memandu peluncuran tersebut, menyatakan puas dengan hasil uji coba ini.
Baca Juga: Ini Jenderal yang Pimpin Tentara Korea Utara Bantu Rusia Perang di Ukraina, Sosok Dekat Kim Jong-Un
Ia menegaskan bahwa Korea Utara kini telah mengamankan posisi "hegemonik" dalam pengembangan sarana pengiriman senjata nuklir, dan menekankan bahwa kemampuan nuklir negara tersebut kini "tidak dapat dibalikkan".
"Uji coba ini membuktikan bahwa posisi Korea Utara dalam pengembangan dan produksi sarana pengiriman nuklir telah mencapai tingkat yang sepenuhnya tidak bisa diubah," kata Kim.
Uji coba Hwasong-19 merupakan peluncuran ICBM pertama Korea Utara dalam hampir satu tahun terakhir.
Para pengamat menilai langkah ini sebagai unjuk kekuatan Pyongyang, menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada 5 November mendatang.
Provokasi ini juga dinilai bertujuan menunjukkan kemampuan Korea Utara untuk mengancam daratan Amerika Serikat dengan senjata nuklir, sekaligus mengalihkan perhatian dari kecaman internasional terkait dugaan pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia.
Dalam pernyataan KCNA, Hwasong-19 disebut sebagai "sarana ofensif ultra-kuat" dan menjadi versi "terakhir" dari seri rudal jarak jauh Korea Utara.
Dalam foto-foto yang dirilis media pemerintah, peluncuran rudal tersebut dilakukan dari kendaraan peluncur beroda 11 sumbu.
Menariknya, putri Kim Jong-un yang diketahui bernama Ju-ae turut hadir dalam uji coba ini, memperlihatkan keterlibatan keluarga pemimpin Korea Utara dalam agenda-agenda penting negara.
Baca Juga: Kim Jong-Un Buru Penyebar Kabar Tentara Korea Utara Bantu Rusia Perang di Ukraina, Mahasiswa Diawasi
Sumber : Yonhap
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.