GAZA, KOMPAS.TV - Staf organisasi kemanusiaan yang bertugas di Jalur Gaza, Oxfam International memperingatkan bahwa masyarakat Palestina di utara Gaza terancam mati kelaparan akibat pengepungan Israel yang telah berlangsung selama 24 hari. Sekitar 400.000 warga Palestina diperkirakan terjebak pengepungan Israel yang dimulai sejak awal Oktober lalu.
Kepala tim Oxfam di Gaza, Mahmod Alsaqqa memperingatkan bahwa sebagian masyarakat Gaza terancam mati kelaparan dan banyak orang yang berisiko meninggal dalam kurun beberapa hari. Alsaqqa menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza.
Baca Juga: Sekjen PBB Kaget dengan Jumlah Korban Israel di Gaza, Serukan Gencatan Senjata
Militer Israel sendiri melarang bantuan esensial seperti makanan dan obat-obatan memasuki utara Gaza sejak awal pengepungan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun melaporkan bahwa bantuan pangan yang gagal masuk ke seluruh Gaza akibat dihalangi Israel mencapai 83 persen.
"Tidak ada apa pun di sini. Kita sedang bicara tentang bantuan yang tidak masuk selama puluhan hari," kata Alsaqqa dikutip Al Jazeera, Minggu (27/10/2024).
Sejumlah lembaga kemanusiaan melaporkan bahwa 96 persen penduduk Gaza mengalami kekurangan pangan ekstrem. Menurut UNICEF, sejak perang Israel dimulai, rata-rata 9 dari 10 anak di Gaza kekurangan gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Setidaknya 37 anak tewas akibat malnutrisi dan dehidrasi yang disebabkan perang Israel.
Ancaman kelaparan di utara Gaza pun diperparah dengan pengeboman dan serangan Israel yang tanpa henti. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan setidaknya 800 orang telah terbunuh di utara Gaza sejak pengepungan Israel dimulai.
Pelapor Khusus PBB untuk Teritori Palestina yang Diduduki Francesca Albanese menegaskan seluruh populasi Gaza terancam kematian di tengah genosida "yang diumumkan dan dilakukan di depan mata kita".
"Banyak warga sipil yang tidak bisa bergerak, terjebak pertempuran, kehancuran, atau keterbatasan fisik dan sekarang kekurangan akses ke pelayanan kesehatan dasar sekalipun," kata Albanese.
Baca Juga: Afrika Selatan Ajukan Bukti Forensik Genosida Gaza ke Mahkamah Internasional, Israel Diujung Tanduk
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.