QUETTA, KOMPAS.TV - Kelompok bersenjata membunuh 20 penambang dan melukai tujuh lainnya di Provinsi Balochistan, Pakistan. Peristiwa ini dikonfirmasi oleh pejabat polisi setempat pada Jumat (11/10/2024).
Ini adalah serangan terbaru di Balochistan yang bergolak dan terjadi beberapa hari menjelang digelarnya sebuah pertemuan puncak keamanan tingkat Asia di ibu kota Pakistan, Islamabad.
Pejabat polisi, Hamayun Khan Nasir, mengatakan orang-orang bersenjata menyerbu tempat tinggal penambang di tambang batu bara di distrik Duki pada Kamis (10/10) malam. Mereka menangkap para penambang dan melepaskan tembakan.
Sebagian besar penambang berasal dari Balochistan yang berbahasa Pashtun. Tiga dari korban tewas dan empat yang terluka adalah warga Afghanistan.
Baca Juga: Demo di Pakistan hingga Paris Merespons Serangan Udara Israel ke Lebanon hingga Tewasnya Nasrallah
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab langsung atas serangan itu. Tetapi kecurigaan jatuh pada organisasi terlarang, Tentara Pembebasan Baloch. The Associated Press melaporkan, kelompok ini sering menargetkan warga sipil dan pasukan keamanan Pakistan.
Kelompok tersebut melakukan beberapa serangan pada Agustus lalu yang menewaskan lebih dari 50 orang, sementara pihak berwenang membalasnya dengan membunuh 21 pemberontak di provinsi tersebut.
Korban tewas saat itu termasuk 23 penumpang, sebagian besar berasal dari Provinsi Punjab di bagian timur Pakistan. Mereka dilaporkan ditembak mati setelah diturunkan dari bus, kendaraan, dan truk di distrik Musakhail di Balochistan.
Serangan terbaru pada Kamis menuai kecaman keras dari Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi dan Sarfraz Bugti, kepala menteri Balochistan, yang mengatakan bahwa para teroris menargetkan buruh miskin.
Ia menyebut para penyerang kejam dan memiliki agenda untuk mengacaukan Pakistan.
"Pembunuhan para buruh yang tidak bersalah ini akan dibalas," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip The Associated Press.
Baca Juga: Taliban Pakistan Bantah Terlibat Serangan Konvoi Diplomat Asing Termasuk Indonesia
Naqvi juga mengatakan mereka yang membunuh para buruh tidak akan dapat lepas dari cengkeraman hukum.
Balochistan merupakan rumah bagi beberapa kelompok separatis yang menginginkan kemerdekaan.
Mereka menuduh pemerintah federal di Islamabad mengeksploitasi Balochistan yang kaya minyak dan mineral secara tidak adil dengan mengorbankan penduduk setempat.
Pada Senin (7/10/2024), sebuah kelompok yang disebut Tentara Pembebasan Baloch mengaku melakukan serangan terhadap warga negara China di luar bandara terbesar Pakistan.
Ada ribuan warga China yang bekerja di Pakistan, sebagian besar dari mereka terlibat dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan Beijing yang bernilai miliaran dolar.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.