JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 20 warga negara Indonesia (WNI) dan seorang warga negara Lebanon yang dievakuasi dari Lebanon, telah tiba di Jakarta dengan penerbangan komersial, Senin (7/10/2024) pagi.
Dilansir The Associated Press, 20 WNI lainnya mungkin akan tiba pada sore hari ini.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyerukan untuk memprioritaskan evakuasi WNI di Lebanon karena ketegangan antara Israel dan Hizbullah meningkat dan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas di Timur Tengah.
"Saya telah memerintahkan menteri luar negeri untuk mengambil tindakan segera untuk memastikan keselamatan dan perlindungan warga negara kita dan mempercepat evakuasi mereka," kata Jokowi, minggu lalu.
Baca Juga: Situasi di Lebanon Memanas, Kemenlu: 40 WNI Dievakuasi
Kedutaan Besar Indonesia di Beirut telah menyiapkan prosedur evakuasi bagi WNI sebagai bagian dari perencanaan sejak Agustus lalu.
“KBRI Beirut mengevakuasi 25 warga negara Indonesia yang kembali dengan selamat ke Indonesia bulan lalu,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, seperti dikutip The Associated Press.
Ada 116 warga negara Indonesia yang terdaftar di Lebanon. Sebagian besar dari mereka adalah pelajar, pekerja migran dan orang Indonesia yang menikah dengan warga negara Lebanon.
“Banyak dari mereka yang memilih untuk tetap tinggal di sana karena berbagai alasan,” kata Judha.
Beberapa negara lain juga merencanakan evakuasi warganya dari Lebanon, seiring konflik yang kian meningkat di negara tersebut.
Baca Juga: Lebanon Diserang Israel, Kemlu Buka Suara Soal Evakuasi WNI: Kami Sedang Berkoordinasi dengan KBRI
Jepang mengirim dua pesawat pertahanan untuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi warganya dari Lebanon melalui jalur udara.
Seperti dikutip dari The Associated Press, pengumuman ini dinyatakan pemerintah Jepang pada Kamis (3/10/2024)
Televisi nasional Jepang, NHK melaporkan, dua pesawat angkut C-2 diperkirakan akan tiba di Yordania dan Yunani pada Jumat mendatang.
Negara-negara lain, seperti Yunani, Inggris, Australia, dan Kolombia, juga telah mengatur penerbangan atau mengirim pesawat militer untuk mengangkut warga negara mereka dari Lebanon.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.