Kompas TV internasional kompas dunia

Kim Jong-Un Hina Presiden Korea Selatan Pria Abnormal karena Tantang Negara Nuklir Korea Utara

Kompas.tv - 5 Oktober 2024, 12:30 WIB
kim-jong-un-hina-presiden-korea-selatan-pria-abnormal-karena-tantang-negara-nuklir-korea-utara
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengawasi latihan perang militer Korea Utara, Rabu (6/3/2024). (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ejek Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol sebagai pria abnormal.

Hal itu diungkapkan media Korea Utara, Jumat (4/10/2024), dikarenakan Yoon menantang Korea Utara yang saat ini merupakan negara nuklir.

Pada Selasa (1/10/2024), Yoon Suk-yeol mengatakan bahwa Korea Utara akan menghadapi akhir rezim Kim Jong-un jika menggunakan senjata nuklir.

Baca Juga: Pembelot Korea Utara Curi Bus demi Kembali ke Negara Kim Jong-Un, Menderita di Korea Selatan

Ia memperingatkan akan ada respons yang tegas dan luar biasa dari aliansi Korea Selatan dan AS jika Korea Utara akan melakukan hal itu.

“Si boneka Yoon membual tentang perlawanan yang luar biasa dari kekuatan militer di depan pintu negara yang memiliki senjata nuklir, dan itu adalah ironi yang menimbulkan kecurigaan bahwa dirinya pria abnormal,” ucapnya, Rabu (2/10/2024) seperti dilaporkan oleh Kantor Berita Korea Utara, KCNA dikutip dari The Korea Times.

Kim Jong-un juga menilai pernyataan Yoon merupakan bentuk kegelisahan keamanan dan psikologi yang menjengkelkan dari kekuatan boneka.

Selain itu juga mengakui bahwa adalah Korea Selatan dan Amerika Serikat yang menghancurkan keamanan dan perdamaian kawasan.

Ini menjadi pertama kalinya dalam dua tahun Kim Jong-un memberikan pernyataan keras terhadap Yoon, tanpa menyebutnya sebagai presiden.

Pada Kamis (3/10/2024), adik Kim Jong-un, Kim Yo-jong mengejek upacara Hari Pasukan Bersenjata Korea Selatan sebagai kebodohan.

Baca Juga: Ancaman Pemimpin Iran Ali Khamenei ke Israel, Hizbullah dan Hamas Akan Bangkit dan Tak Pernah Mundur

Juga menyebut rudal Hyunmmoo-5, yang diperlihatkan pada upacara tersebut hanya sebagai senjata dalam jumlah besar yang tak berharga.

Ia mengklaim bahwa peluncur roket ganda Korea Utara diperhitungkan setara dengan 900 ton daya ledak jika dibandingkan dengan kapasitas ledakan hulu ledak konvensional, diperbandingkan dengan rudal Hyunmoo-5.

Militer Korea Selatan pun membantah klaim, dan mengungkapkan adanya upaya tipu muslihat Korea Utara.




Sumber : The Korea Times




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x