JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengungkapkan bahwa 25-26 warga negara Indonesia (WNI) telah dievakuasi dari Lebanon menyusul serangan Israel yang dimulai sejak pekan lalu.
Retno menyebut proses evakuasi 20-an WNI itu dilakukan melalui jalur darat, diantarkan dari Lebanon menuju Damaskus, Suriah sebelum diterbangkan ke Indonesia. Kata Retno, terdapat sejumlah WNI di Lebanon yang lebih memilih tinggal dan tidak ikut evakuasi.
"Kita sudah mengevakuasi sebagian warga negara kita. Tentunya pada saat evakuasi ini kita mengimbau yang ingin dievakuasi. Ada beberapa kelurga juga yang (karena) urusan keluarga yang memilih untuk tinggal," kata Retno, Kamis (3/10/2024). Dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.
Baca Juga: Susul Australia, Jepang Siapkan Jet Militer untuk Evakuasi Warganya dari Lebanon
"Saya dapat laporan bahwa mereka sudah sampai melalui di Damaskus dengan selamat untuk kemudian kembali ke Indonesia. Totalnya 25-26 (WNI), sekitar segitu."
Menlu RI tersebut menyampaikan bahwa duta besar-duta besar di Timur Tengah intens berkomunikasi untuk melaporkan kondisi terkini di negara masing-masing. Retno menyebut situasi Timur Tengah cukup dinamis sehingga waktu evakuasi lewat udara tidak bisa dipastikan.
Ia menyebut eskalasi konflik belakangan ini membuat sejumlah negara Timur Tengah menerapkan sistem buka-tutup ruang udara. Sehingga, pemerintah mesti menyesuaikan dengan buka-tutup tersebut untuk melaksanakan evakuasi.
"Karena situasi yang sangat dinamis di lapangan, ruang udara bisa dibuka dan ditutup lagi, kita akan terus memantau perkembangan ini," kata Retno Marsudi.
"Kita sudah memiliki satu grup para duta besar di Timur Tengah yang setiap waktu beliau-beliau melaporkan di masing-masing negara. Karena masalah ini konflik ini tidak hanya di Gaza, ini semakin memanas di beberapa negara."
Ia tidak menyebutkan berapa jumlah WNI yang memilih tinggal di Lebanon saat negara itu terancam perang dengan Lebanon.
Sebelumnya, KBRI Beirut melaporkan terdapat 115 WNI yang masih berada di Lebanon per 25 September 2024. Sebagian besar WNI di Lebanon adalah pelajar atau warga yang menikah dengan penduduk setempat.
Israel sendiri mengirim serangan udara intens ke Lebanon mulai 23 September lalu dan mengirim serangan darat pada pekan ini. Lebih dari 1.000 orang terbunuh akibat serangan Israel ke Lebanon sejauh ini.
Baca Juga: Pertempuran Sengit Israel dan Hizbullah di Lebanon, 8 Tentara Zionis Tewas Termasuk Komandan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.