ANCHORAGE, KOMPAS TV - Pejabat militer Amerika Serikat (AS) merilis rekaman video mengejutkan yang menunjukkan pertemuan antara jet tempur Rusia yang terbang di dekat Alaska dan pesawat tempur F-16 Angkatan Udara AS yang dikirim untuk menghalau.
Dalam video yang dirilis pada Senin (30/9/2024), tampak pesawat Rusia muncul dari belakang kamera dan melintas dengan jarak yang sangat dekat dari jet AS.
Video ini dirilis setelah terjadinya insiden pada 23 September 2024, ketika pilot AS berada di bawah arahan Komando Pertahanan Udara Amerika Utara (NORAD), mencatat apa yang mereka sebut sebagai serangkaian pelanggaran oleh Rusia di Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska, tepat di luar ruang udara kedaulatan AS.
Baca Juga: Perang Ukraina Tak Kunjung Selesai, Rusia Tingkatkan Anggaran Pertahanan hingga 40 Persen dari APBN
Interaksi ini menuai kecaman dari pejabat tertinggi NORAD dan salah satu senator AS dari Alaska.
"Tindakan satu jet Su-35 Rusia sangat tidak aman, tidak profesional, dan membahayakan semua orang — bukan apa yang kita lihat dalam angkatan udara profesional," ujar Jenderal Gregory Guillot, komandan NORAD dan Komando Utara AS.
Menurut dia, pesawat NORAD menjalani rutinitas "aman dan disiplin" untuk mengadang pesawat Rusia tersebut.
Sebuah pesan yang dikirim kepada Kedutaan Rusia pada Senin untuk meminta komentar terkait hal tersebut, tidak segera mendapatkan balasan.
Baca Juga: Pentagon Rilis Video Insiden Drone AS dan Jet Tempur Rusia di Laut Hitam
Kejadian ini terjadi beberapa minggu setelah delapan pesawat militer Rusia dan empat kapal angkatan lautnya, termasuk dua kapal selam, mendekati Alaska saat Rusia dan China melakukan latihan bersama.
Meski tidak ada pesawat yang melanggar ruang udara AS, sekitar 130 tentara AS dengan peluncur roket bergerak, telah dikirim ke Pulau Shemya, sekitar 1.931 kilometer barat daya Kota Anchorage, Alaska.
Mereka dikerahkan ke pulau Aleutian selama seminggu sebelum kembali ke pangkalan mereka.
Pada Juli, pesawat pengebom Rusia dan China terbang bersama untuk pertama kalinya di ruang udara internasional di lepas pantai Alaska, sebuah tanda kerja sama yang dikhawatirkan oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Pada 2022, sebuah kapal Penjaga Pantai AS yang beroperasi sekitar 137 kilometer di utara Pulau Kiska di Laut Bering, menemukan tiga kapal angkatan laut China dan empat kapal Rusia berlayar dalam formasi tunggal.
Baca Juga: Rusia Gencarkan Serangan Udara ke 11 Wilayah Ukraina dengan Gelombang Drone Terbesar
Senator AS Dan Sullivan, anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat AS dari Partai Republik, mengatakan jarak dekat pesawat jet Rusia ini merupakan alasan lain untuk membangun keberadaan militer AS di Alaska dan Arktik.
"Manuver sembrono dan tidak profesional pilot jet Rusia, dalam jarak hanya beberapa kaki dari pesawat tempur kita yang berbasis di Alaska, di ADIZ (Zona Identifikasi Pertahanan Udara) Alaska pada 23 September membahayakan nyawa prajurit udara kita yang berani dan menegaskan agresi yang meningkat yang kita saksikan dari para diktator seperti Vladimir Putin," kata Sullivan dalam sebuah pernyataan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.