WASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menegaskan pihaknya mendukung rencana invasi darat Israel ke Lebanon.
Sikap AS ini berkebalikan dengan sebagian besar komunitas internasional yang meminta Israel menahan diri agar tidak memperburuk eskalasi di kawasan.
Austin mengaku bertelepon dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant terkait perkembangan keamanan terbaru dan operasi militer Israel.
Dalam percakapan telepon tersebut, dia menyebut Washington mendukung penuh "hak pertahanan diri" Israel.
Baca Juga: Israel Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Iran: AS Harus Bertanggung Jawab
"Kami sepakat dengan perlunya menghancurkan infrastruktur serangan di sepanjang perbatasan untuk memastikan Hizbullah Lebanon tidak bisa meluncurkan serangan seperti 7 Oktober (serangan Hamas) ke wilayah utara Israel," kata Austin via X, Selasa (1/10/2024).
Menurut dia, solusi diplomatik diperlukan untuk memastikan warga sipil Lebanon dan Israel terlindungi dan bisa pulang ke rumah dengan aman. Namun, dia menekankan pihaknya akan bertindak tegas untuk mempertahankan sekutu AS.
Austin pun mengancam Iran jika bertindak membela Hizbullah dengan cara menyerang Israel. Menhan AS itu menyebut akan ada "konsekuensi serius" bagi Iran jika menyerang Israel.
"Saya kembali menekankan akan ada konsekuensi serius bagi Iran jika Iran memilih untuk meluncurkan serangan militer langsung ke Israel," katanya.
Militer Israel mengeklaim telah menyerbu selatan Lebanon dalam "operasi darat terbatas" pada Selasa. Namun, Hizbullah membantah klaim tersebut.
Juru bicara Hizbullah, Muhammad Afif, menyatakan pasukan Israel belum memasuki Lebanon dan pihaknya siap melawan jika diserang.
"Pejuang kami siap melawan pasukan musuh yang berani atau mencoba memasuki Lebanon," kata Afif, dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Spanyol Desak Israel Stop Invasi ke Lebanon, Serukan Penghormatan terhadap Hukum Internasional
Sumber : Kompas TV, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.