BEIRUT, KOMPAS.TV — Tentara Lebanon menggelar pasukannya di beberapa titik pengamatan di sepanjang perbatasan dengan Israel, Selasa (1/10/2024).
Meskipun belum ada rincian lebih lanjut terkait lokasi pasti pos-pos tersebut, militer Lebanon menyatakan sedang berkoordinasi dengan pasukan penjaga perdamaian PBB yang ditempatkan di wilayah perbatasan yang tegang tersebut.
Pernyataan militer Lebanon membantah laporan media lokal yang menyebut bahwa pasukan telah mundur beberapa kilometer dari perbatasan menjelang kemungkinan operasi darat Israel.
Ribuan tentara Lebanon telah ditempatkan di sepanjang perbatasan tersebut sejak perang Israel-Hizbullah pada 2006 yang berlangsung selama 34 hari.
Pada Senin malam hingga Selasa pagi, Hizbullah mengeklaim telah menargetkan kelompok-kelompok tentara Israel di beberapa area perbatasan dengan tembakan artileri dan roket. Namun, belum ada informasi pasti apakah serangan itu melukai tentara Israel atau tidak.
Hizbullah sudah melancarkan serangan terhadap beberapa lokasi di dekat perbatasan dan mengeklaim berhasil menghantam tentara Israel sejak 8 Oktober, sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas.
Hingga saat ini, Hizbullah belum memberikan komentar terkait pengumuman militer Israel yang menyatakan telah memulai serangan darat terbatas.
Baca Juga: Israel Kerahkan Serangan Darat Gempur Hizbullah di Lebanon Selatan, Perang Besar Dimulai
Militer Israel mengungkapkan bahwa bagian selatan Lebanon kini sedang dilanda pertempuran intens. Militer juga memperingatkan warga sipil untuk tidak memasuki area selatan Sungai Litani, wilayah yang mencakup puluhan kota dan desa yang dekat dengan perbatasan Israel.
Juru bicara militer Israel yang berbahasa Arab, Avichay Adraee mengunggah di X agar warga tidak mengendarai kendaraan ke wilayah selatan Sungai Litani.
Pemimpin sementara Hizbullah, Naim Kassem, pada Senin menegaskan bahwa kelompoknya akan melawan setiap tentara Israel yang mencoba menduduki wilayah Lebanon.
Israel sendiri menyatakan bahwa pasukan daratnya telah menyeberang ke Lebanon selatan pada Selasa pagi, menandai eskalasi besar dalam serangan terhadap kelompok militan Hizbullah serta membuka front baru dalam perang yang sudah berlangsung lama dengan musuh bebuyutannya yang didukung Iran.
Militer Israel menyebut operasi ini sebagai "operasi darat terbatas dan lokal" yang menargetkan posisi Hizbullah di Lebanon selatan.
Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya Serangan Udara Israel Hantam Pusat Kota Beirut
Target tersebut dianggap sebagai ancaman langsung bagi komunitas Israel di utara. Pasukan Israel melancarkan serangan ini di desa-desa yang dekat dengan perbatasan Israel, dengan tujuan untuk menetralkan ancaman dari Hizbullah.
Pada Senin (30/9), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Iran, yang diketahui mendukung Hizbullah dan Hamas, bahwa "tidak ada tempat di Timur Tengah yang tidak dapat dijangkau Israel".
Peringatan ini muncul hanya beberapa hari setelah serangan udara Israel di selatan Beirut yang menewaskan pemimpin Hizbullah yang telah lama didukung oleh Teheran.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.