MUNICH, KOMPAS.TV – Tobias Zollo, kepala brewmaster atau peracik bir di Weihenstephan, pabrik bir tertua di dunia, memiliki rahasia: dia sangat menyukai bir non-alkohol.
Meskipun dia dengan cepat mengatakan bahwa dia masih lebih menyukai bir asli, Zollo menikmati bir non-alkohol saat bekerja atau makan siang.
Bir ini memiliki rasa yang persis sama, tetapi kalorinya lebih sedikit dibandingkan minuman ringan, berkat proses penguapan alkohol di pabrik mereka.
"Kita tidak bisa minum bir setiap hari, sayangnya," candanya minggu lalu di pabrik bir negara bagian Bavaria di kota Freising, sekitar 31 kilometer di utara Munich.
Zollo bukan satu-satunya yang menghargai minuman tanpa alkohol ini. Bir non-alkohol semakin populer dalam beberapa tahun terakhir seiring penurunan konsumsi bir di Jerman.
Di Weihenstephan, yang didirikan sebagai pabrik bir pada tahun 1040 oleh para biarawan Benediktin, bir gandum dan lager tanpa alkohol kini menyumbang 10% dari total produksi.
Peningkatan ini telah terjadi sejak mereka mulai memproduksi minuman non-alkohol pada 1990-an, dan tren ini juga tecermin di industri bir Jerman secara keseluruhan.
"Orang-orang, sayangnya — sebagai pembuat bir saya harus mengatakan ini — semakin sedikit minum bir," kata Zollo hari Jumat kemarin, sehari sebelum Oktoberfest, festival tahunan di Jerman, resmi dimulai.
"Jika ada alternatif yang menawarkan rasa segar khas bir Weihenstephan, tetapi dalam versi non-alkohol, kami ingin menyediakannya."
Baca Juga: Studi Terbaru di AS: Menghisap Ganja Harian Lebih Tinggi dari Konsumsi Alkohol, Bahaya Kecanduan
Bahkan di Oktoberfest, festival yang terkenal dengan perayaan minuman beralkohol, bir non-alkohol juga tersedia. Hampir semua dari 18 tenda besar di festival ini menawarkan bir non-alkohol sepanjang 16 hari perayaan.
Harga minuman tanpa alkohol ini sama dengan bir beralkohol, yaitu antara 13,60 dan 15,30 euro (Rp250.000 – Rp280.000) untuk 1 liter mug, tetapi pengunjung bebas dari terlihat seperti pemabukan.
"Bagi orang yang tidak suka minum alkohol dan tetap ingin menikmati Oktoberfest, saya rasa ini pilihan yang bagus," kata Mikael Caselitz, 24 tahun, asal Munich, di salah satu tenda Sabtu lalu. "Kadang-kadang orang merasa mereka lebih bersenang-senang dengan alkohol, padahal kita juga bisa bersenang-senang tanpa alkohol."
Ia menambahkan, "Kalau ingin minum bir non-alkohol di sini, tidak ada yang akan menghakimi kamu."
Tahun ini menandai pertama kalinya taman bir non-alkohol dibuka di Munich. Die Null, yang berarti nol dalam bahasa Jerman, menyajikan bir tanpa alkohol, mocktail, dan minuman non-alkohol lainnya di dekat stasiun utama kota selama musim panas, meskipun dijadwalkan tutup beberapa hari sebelum Oktoberfest dimulai.
Walter König, direktur pelaksana dari Lembaga Penelitian Hop Jerman di utara Munich, mengatakan para peneliti harus membiakkan varietas hop khusus untuk bir non-alkohol. Jika pembuat bir menggunakan hop biasa, aroma khas bir akan hilang ketika alkohol dikurangi selama proses pembuatan.
Namun, konsumen tidak peduli tentang hal itu, kata König Jumat lalu saat bersiap untuk Oktoberfest. "Mereka hanya ingin memastikan bahwa apa yang mereka rasakan sama enaknya dengan bir tradisional dengan alkohol," katanya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.