MOSKOW, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri Rusia pada Sabtu (31/8/2024) mengumumkan serangan yang diklaim dilakukan oleh Ukraina di wilayah Belgorod, menewaskan lima warga sipil dan melukai 46 orang lainnya.
Serangan yang disebut Rusia sebagai tindakan "barbar" ini diduga menggunakan amunisi tandan.
Menurut pernyataan resmi yang dilansir dari Anadolu, serangan tersebut mengakibatkan korban dari kalangan sipil, termasuk tujuh anak di bawah umur.
Satu anak dilaporkan dalam kondisi serius setelah menjalani operasi, sementara dua orang dewasa sedang dipersiapkan untuk dipindahkan ke Moskow guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Selain menimbulkan korban jiwa, serangan yang dilakukan dengan peluncur roket buatan Ceko itu juga merusak rumah-rumah dan infrastruktur sipil lainnya di Belgorod.
Menanggapi insiden ini, Komite Investigasi Rusia telah membuka kasus kriminal. Otoritas setempat berjanji akan menghukum pihak-pihak yang bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku.
Baca Juga: Rusia Serang Taman Bermain di Kharkiv, Gadis 14 Tahun Tewas Terbunuh
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut serangan ini sebagai "tindakan teroris yang direncanakan dengan hati-hati" oleh Kiev untuk menebar ketakutan.
Selain itu, Moskow tidak hanya mengecam Ukraina, tetapi juga mengkritik negara-negara Barat yang dianggap menutup mata terhadap "kekejaman berdarah" seperti ini.
Rusia menuding negara-negara Barat turut memperparah konflik dengan terus memasok senjata mematikan kepada Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Rusia pun menyerukan komunitas internasional dan organisasi terkait untuk mengutuk serangan ini serta menjauhkan diri dari apa yang disebut sebagai "rezim Kyiv dan kurator Baratnya."
Di tengah perkembangan ini, Rusia kembali menegaskan komitmennya untuk melanjutkan operasi militernya di Ukraina hingga semua tujuannya tercapai, termasuk "denazifikasi dan demiliterisasi" Ukraina.
Perkembangan ini terjadi di tengah eskalasi ketegangan dan konflik yang terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina.
Kedua belah pihak saling menuduh melakukan serangan terhadap warga sipil dan melanggar hukum internasional.
Baca Juga: Rusia Ungkap Motif Barat Dukung Ukraina Berperang: agar Dapat Akses ke Sumber Daya Mineral
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.