Kompas TV internasional kompas dunia

Kubu Oposisi Israel Mulai Bersatu demi Menggulingkan Pemerintahan Netanyahu

Kompas.tv - 29 Agustus 2024, 22:39 WIB
kubu-oposisi-israel-mulai-bersatu-demi-menggulingkan-pemerintahan-netanyahu
PM Israel Benjamin Netanyahu pada konferensi pers tanggal 13 Juli 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

YERUSALEM, KOMPAS TV - Yair Golan, ketua partai The Democrats yang merupakan aliansi sayap kiri di Israel, menyerukan   kepada pihak oposisi untuk mengesampingkan perbedaan demi menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.  

Menurutnya, Israel berada dalam situasi kritis yang membutuhkan tindakan bersama.

"Israel sedang dalam keadaan darurat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah momen di mana kita harus melupakan perbedaan di antara oposisi dan segera mengadakan pemilihan untuk menggantikan pemerintahan ini," kata Golan dalam wawancara dengan radio Israel 103FM, Kamis (29/8/2024). 

Golan mengklaim telah menerima "tanggapan positif" terkait rencana tindakan bersama menggulingkan pemerintahan Netanyahu, meskipun dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. 

Mantan wakil kepala staf angkatan darat ini juga menekankan perlunya mengembalikan proyek Zionis ke tingkat yang semestinya.

Golan mengakui adanya perbedaan di antara kelompok oposisi, namun ia menegaskan perbedaan tersebut harus dikesampingkan demi menggantikan pemerintahan Netanyahu yang menurutnya merusak Israel secara nasional, ekonomi, sosial, dan keamanan. 

Oposisi menyebut koalisi pemerintahan saat ini terdiri dari "orang-orang yang mengadopsi ideologi fasis dan nasionalis radikal yang mempercayai kekerasan."

Baca Juga: Mengupas Dua Musuh Bebuyutan Kunci Perang Gaza: Siapkah Netanyahu dan Sinwar Hentikan Perang?

Rapat di parlemen Israel atau Knesset. (Sumber: Yonatan Sindel/Flash90 Via Times of Israel)

Pada hari Rabu, Golan juga menyerukan hal yang sama kepada partai-partai oposisi untuk bekerja sama dalam upaya menggulingkan pemerintahan Netanyahu.

Merespons seruan tersebut, pemimpin oposisi Yair Lapid menegaskan di platform X bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan semua bagian dari oposisi, baik di depan maupun di belakang layar, hingga pemerintah yang menurutnya "menghancurkan negara" ini berhasil digulingkan.

Knesset (parlemen Israel) mulai reses musim panas pada 22 Juli dan dijadwalkan kembali bersidang pada pertengahan Oktober untuk memulai sesi musim dingin.

Sementara itu, Israel terus melanjutkan ofensif brutalnya di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan tersebut telah menyebabkan lebih dari 40.600 warga Palestina tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 93.800 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat. 

Blokade yang berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, membuat sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Israel juga menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah, wilayah selatan Gaza, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum daerah itu diserbu pada 6 Mei lalu.


 




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x