WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sekretaris pers Pentagon, Mayjen Pat Ryder menuduh Korea Utara "terlibat" dalam perang Rusia di Ukraina dengan cara menyediakan senjata. Ryder mengulangi tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa rezim Kim Jong-un menyediakan munisi dan perlengkapan militer lain untuk Rusia.
Hal tersebut disampaikan Ryder dalam konferensi pers di Washington, AS pada Senin (26/8/2024). Awalnya, Ryder ditanya apakah Korea Utara benar-benar punya 250 rudal yang disebut Kim Jong-un akan diterjunan ke area garis depan. Namun, Ryder kemudian menyinggung dugaan pengiriman senjata Korea Utara ke Rusia.
Baca Juga: Korea Utara Pamerkan Uji Tembak Drone Baru Saat Seoul dan AS Gelar Latihan Militer
"Saya tidak punya informasi yang spesifik terkait Korea Utara menyediakan rudal atau peluncur (rudal) ke Rusia selain bahwa kami tahu Rusia dan Korea punya hubungan yang sedang berkembang ini," kata Ryder dikutip Yonhap.
"Mereka (Korea Utara) menyediakan kapabilitas, termasuk munisi, untuk Rusia yang diterjunkan di Ukraina yang mana, lagi-lagi, mendemonstrasikan fakta bahwa Korea Utara terlibat dalam invasi ilegal Rusia ini."
AS berulangkali menuduh rezim Kim Jong-un mengirim senjata ke Rusia, terutama peluru artileri, selama invasi ke Ukraina berlangsung. Namun, Moskow dan Pyongyang sama-sama membantah tuduhan ini.
Pada saat bersamaan, Kim Jong-un terus mengawal program pengembangan senjata Korea Utara yang diprotes Barat beberapa tahun belakangan. Pyongyang saat ini dilaporkan sedang mengembangkan drone kamikaze.
Kim Jong-un menyatakan bahwa pihaknya ingin memproduksi lebih banyak drone kamikaze. Pada Senin (26/8), kantor berita Korea Utara pun mempublikasikan foto drone kamikaze yang menghantam target yang mirip tank K-2 Korea Selatan.
Baca Juga: Rezim Kim Jong-Un Kutuk Serangan Ukraina ke Rusia, Serukan Dukungan Korea Utara untuk Moskow
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.