TEHERAN, KOMPAS.TV - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menegaskan bahwa negaranya tidak akan bisa didesak untuk membatalkan keputusannya. Hal tersebut disampaikan Khamenei usai Amerika Serikat (AS) mengaku berharap Iran akan batal menyerang Israel jika gencatan senjata dicapai di Gaza.
Khamenei menyebut Barat dan Israel selalu berusaha menakut-nakuti Iran sejak Revolusi Islam Iran 1979. Menurutnya, "musuh" berusaha menciptakan perang psikologis untuk membuat Iran surut.
Baca Juga: Iran Tolak Seruan Eropa agar Tak Serang Israel, Tuduh Barat Sebabkan Krisis karena Dukung Zionis
"Menurut Qur'an, penarikan (pasukan) secara nontaktis di bidang apa pun, entah militer, politik, publisitas atau ekonomi akan berujung pada azab," kata Khamenei dikutip Al Jazeera, Rabu (14/8/2024).
"Tujuan musuh adalah menciptakan perang psikologis di bidang militer untuk menciptakan ketakutan dan penarikan (pasukan)."
Khamenei dan berbagai pejabat tinggi Iran sebelumnya telah menegaskan akan mengirim tindakan balasan ke Israel atas pembunuha Kepala Politbiro Hamas Ismail Haniyeh. Eks pemimpin Hamas itu diduga dibunuh Israel di Teheran saat menjadi tamu negara Iran.
Negara-negara Barat berusaha membujuk Iran agar tidak menyerang Israel menyusul pembunuhan Haniyeh. Pada Selasa (13/8), Presiden AS Joe Biden menyebut gencatan senjata di Gaza kemungkinan bisa membuat Iran menangguhkan serangan ke Israel.
Hal tersebut disampaikan Biden ketika berkunjung ke New Orleans. Presiden AS itu mengaku bertekad untuk menghentikan konflik yang terjadi di Timur Tengah.
“Kita akan lihat apa yang dilakukan Iran dan apa yang terjadi jika ada serangan. Tapi saya tidak akan menyerah,” kata Biden.
Baca Juga: Menteri dan Massa Israel Dukung Hak Memerkosa Tahanan Palestina, Tersangka Sodomi Dibebaskan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.