Kompas TV internasional kompas dunia

Menlu Israel Berang Hamas Tunjuk Yahya Sinwar sebagai Pemimpin: Dia "Teroris Besar"

Kompas.tv - 7 Agustus 2024, 20:36 WIB
menlu-israel-berang-hamas-tunjuk-yahya-sinwar-sebagai-pemimpin-dia-teroris-besar
Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, pada April 2022. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Israel Katz berang dengan penunjukkan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik Hamas yang baru.

Sinwar ditunjuk menjadi pemimpin Hamas menggantikan Ismail Haniyeh yang diduga dibunuh Israel di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.

Israel menyebut Sinwar sebagai otak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 silam. Usai serangan tersebut, Israel mengirim serangan brutal ke Jalur Gaza, di mana sekitar 2,3 juta warga Palestina terjebak akibat blokade Israel sejak 2007.

Menurut Israel, serangan Hamas menewaskan 1.200 orang. Sedangkan menurut otoritas Palestina di Gaza, serangan Israel telah menewaskan hampir 40.000 jiwa.

Baca Juga: Yahya Sinwar Jadi Pemimpin Baru Hamas, Begini Tanggapan Amerika Serikat

"Penunjukan teroris besar Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas, menggantikan Ismail Haniyeh, menambah alasan mendesak untuk lekas melenyapkan dia dan menghancurkan organisasi jahat ini dari muka bumi," kata Katz melalui media sosial X, Rabu (7/8/2024).

Katz pun menyatakan penunjukan Sinwar membuat isu Palestina "sepenuhnya dikontrol" oleh Iran dan Hamas.

Dia berdalih operasi militer Israel di Gaza dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan pemerintahan Otoritas Palestina yang tunduk pada Israel.

Menlu Israel itu menyebut negaranya harus memegang kendali penuh atas keamanan dan urusan luar negeri Palestina.

Katz menyebut pihaknya saat ini sedang bertempur melawan "poros Iran dan ekstremis Islam."

Sebelumnya, pejabat tinggi Hamas, Sami Abu Zuhri menyebut pemilihan Sinwar sebagai pesan tegas untuk Israel dan sekutu-sekutunya.

Sedangkan pejabat tinggi Hamas lain, Osama Hamdan, menegaskan organisasi itu tetap bersatu usai kematian Ismail Haniyeh.

"Kebijakan pembunuhan Israel tidak akan berhasil mematahkan perlawanan," kata Hamdan, dikutip Anadolu.

Baca Juga: Hamas Umumkan Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Baru, Dipandang Jadi Sinyal Perlawanan Habis-habisan


 




Sumber : Kompas TV, Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x