TEHERAN, KOMPAS.TV - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh ternyata sempat mengucapkan kata-kata terakhirnya ke pemimpin Iran Ayatollah Ali Khameini.
Haniyeh dilaporkan mengutip ayat Al-Quran kepada Ali Khameini ketika bertemu di pengukuhan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden baru Iran, Selasa (30/7/2024) atau sehari sebelum dirinya tewas.
Pada kata-katanya tersebut, Haniyeh seperti memiliki firasat bahwa dirinya akan meninggalkan dunia ini.
Baca Juga: Buntut Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Iran Tangkap Puluhan Orang demi Cari Pelaku
Usai bertemu Khamenei, Haniyeh tewas karena ledakan di penginapannya di Teheran, Rabu (31/7).
“Hanya Allah yang menghidupkan dan mematikan. Dan Allah Maha mengetahui segala perbuatan,” kata Haniyeh mengutip Surat Ali Imran ayat 156 seperti dikutip dari Al-Arabiya, Sabtu (3/8).
“Jika seorang pemimpin pergi, yang lainnya akan bangkit,” kata Haniyeh meneruskan ucapannya.
Pernyataan Haniyeh mencerminkan keyakinan mendalam yang membentuk kehidupan dan pendekatannya terhadap konflik Palestina dengan Israel, yang terinspirasi oleh pendiri Hamas Sheikh Ahmed Yassin.
Israel memenjarakan dan membunuh Yassin pada 2004, namun Hamas berkembang menjadi pergerakan perlawanan Palestina yang kuat.
Pembunuhan Haniyeh sendiri membuat Iran dan Hamas berang dan menjanjikan akan memberikan respons kuat.
Mereka meyakini Israel berperan dalam pembunuhan Haniyeh, meski negara Zionis itu tak mengaku bertanggung jawab.
Baca Juga: Hizbullah-Israel Makin Tegang, AS Serukan Warganya di Lebanon Segera Pergi Secepat Mungkin
Hamas sendiri menegaskan saat ini telah melakukan proses konsultasi untuk memilih pemimpin baru setelah terbunuhnya Haniyeh.
Pembunuhan Haniyeh disinyalir juga membuat negosiasi gencatan senjata akan menghadapi hambatan.
Pasalnya, Haniyeh merupakan tokoh kunci dalam negosiasi antara Hamas dan Israel.
Sumber : Al-Arabiya
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.