Kompas TV internasional kompas dunia

Dokter Relawan Ungkap Bocah Palestina Dibunuh Sniper Israel: Tidak Mungkin Salah Tembak

Kompas.tv - 23 Juli 2024, 10:06 WIB
dokter-relawan-ungkap-bocah-palestina-dibunuh-sniper-israel-tidak-mungkin-salah-tembak
Anak-anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel ke Jalur Gaza, disemayamkan di ruang jenazah di sebuah rumah sakit di Rafah, selatan Jalur Gaza, Jumat, 29 Maret 2024. (Sumber: AP Photo/Hatem Ali)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Seorang dokter relawan asal Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa anak Palestina di Gaza dibunuh oleh penembak runduk Israel. Dokter itu menyebut tidak mungkin tembakan tersebut menyerang anak-anak secara tidak sengaja.

Dokter bedah bernama Mark Perlmutter tersebut menjadi relawan di Gaza selama dua pekan pada April hingga Mei lalu. Menurut keterangannya, bekas tembakan penembak runduk Israel tepat diarahkan ke jantung dan kepala anak-anak.

Baca Juga: Benjamin Netanyahu Berkunjung ke AS, Bakal Bela Kebijakan Perang Brutal Israel di Gaza

"Tidak ada balita yang tertembak dua kali secara tidak sengaja oleh 'penembak runduk terbaik di dunia,'" kata Perlmutter dalam siaran CBS News dikutip Al Jazeera, Senin (22/7/2024).

"Saya mendapati dua anak (yang ditembak) dan saya memiliki foto bekas tembakan yang sempurna di bagian dada. Saya tidak bisa menempelkan stetoskop di atas jantungnya dengan lebih akurat, dan satu lagi di sisi kepalanya."

Dari pengalamannya menjadi relawan di Gaza, Perlmutter menyebut "skala pembunuhan" warga sipil di enklave tersebut melampaui daerah konflik lain yang pernah dikunjunginya. Perlmutter mengaku sudah menjadi dokter relawan selama tiga dekade lebih.

Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 15.000 anak-anak sejak melangsungkan operasi militer pada Oktober 2023 lalu. Jumlah korban serangan Israel pun sudah melebihi 40.000 jiwa.

Pada Senin (22/7), Israel dilaporkan mengebom Khan Yunis beberapa menit usai mengeluarkan perintah evakuasi. Pengeboman ini disebut setidaknya membunuh 70 orang.

Militer Israel juga mengebom sebuah rumah di kamp pengungsian Jabaliya, utara Gaza. Serangan ini menewaskan empat orang yang mengungsi di satu rumah.

Baca Juga: Tanggapi Fatwa Hukum ICJ, Menlu Retno Desak PBB Akhiri Pendudukan Ilegal Israel di Palestina


 




Sumber : Al Jazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x