Kompas TV internasional kompas dunia

Ukraina Akui Ada Upaya Pembunuhan Putin, Rusia Tuduh AS Membiayainya

Kompas.tv - 16 Juli 2024, 01:05 WIB
ukraina-akui-ada-upaya-pembunuhan-putin-rusia-tuduh-as-membiayainya
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg di St. Petersburg, Rusia, pada hari Jumat, 7 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia menuduh Amerika Serikat membiayai upaya pembunuhan Presiden Rusia Vladimir Putin oleh Ukraina.

Tuduhan tersebut diungkapkan setelah Ukraina mengakui adanya upaya pembunuhan Putin.

Adalah Kepala Intelijen Ukraina Kyrylo Budanov pada Sabtu (13/7/2024), mengungkapkan upaya membunuh Putin telah gagal.

Baca Juga: Nasib Komandan Militer Hamas Mohammed Deif Belum Diketahui, tapi Wakilnya Kembali Dibunuh Israel

“Telah ada upaya pembunuhan (Putin), tetapi, seperti yang bisa Anda lihat, mereka tak berhasil sejauh ini,” katanya dikutip dari The Times of Israel, Senin (15/7/2024).

Kremlin pun cepat membalas komentar itu, dengan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa upaya pembunuhan tersebut jelas sekali.

“Setiap ancaman yang datang dari rezim Kiev sangatlah jelas. Untuk itu, kemanan Presiden telah ditetapkan dalam level yang seharusnya,” kata Peskov.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova pun menuduh Washington telah membiayai upaya pembunuhan Putin.

“Kemarin, salah satunya pemimpin rezim Kiev, Budanov, secara terbuka mengakui intelijen Ukraina telah menyiapkan upaya pembunuhan Presiden Rusia,” tulisnya di Telegram, Minggu (14/7/2024).

Baca Juga: Putin Ogah Hubungi Trump, Kremlin Yakin Presiden Rusia Tak Akan Bernasib Sama

“Jadi upaya pembunuhan sekali lagi telah disiapkan, dengan uang Amerika,” ujarnya.

Ia menuduh bahwa AS telah menyiapkan teroris yang terstruktur di Ukraina, yaitu rezim Kiev dengan pendanaan yang masif dan pengiriman senjata yang tak terkontrol.

“Ini adalah mesin pembunuh, peledakan, penghancuran, serangan teroris melawan balik sosok politik dan juga Masyarakat sipil,” katanya.




Sumber : The Times of Israel




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x