Kompas TV internasional kompas dunia

Nekat Mengecat Stonehenge, Dua Aktivis Lingkungan Ditangkap Polisi

Kompas.tv - 20 Juni 2024, 02:05 WIB
nekat-mengecat-stonehenge-dua-aktivis-lingkungan-ditangkap-polisi
Aktivis Just Stop Oil duduk usai menyemprotkan cat oranye ke monumen kuno Stonehenge di Salisbury, Inggris, Rabu (19/6/2024). (Sumber: Just Stop Oil via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

LONDON, KOMPAS.TV - Dua aktivis lingkungan ditangkap polisi di Inggris Raya karena menyemprotkan cat oranye ke monumen kuno Stonehenge, selatan Inggris, Rabu (19/6/2024). Aksi ini dilakukan hanya sehari sebelum perayaan titik balik matahari di monumen berusia 4.500 tahun tersebut.

Lembaga yang mengelola situs Stonehenge, English Heritage mengecam aksi aktivis tersebut dan melaporkan bahwa tim kurator tengah memeriksa kerusakan.

Baca Juga: Gelombang Panas Ekstrem di Asia dan Timur Tengah Dipicu Perubahan Iklim yang Disebabkan Manusia

Aksi ini dilakukan oleh aktivis Just Stop Oil, kelompok masyarakat yang kerap melakukan aksi semprot cat ke situs bersejarah, mengganggu acara olahraga, dan mengganggu lalu lintas untuk mengingatkan tentang pemanasan global.

Perdana Menteri Inggris Raya Rishi Sunak segera mengecam aksi aktivis tersebut, menyebutnya "tindakan vandalisme yang memalukan".

Just Stop Oil sendiri menyebut aksi ini dilakukan dengan cat dari maizena. Cat itu disebut bisa hilang saat terguyur hujan.

Kelompok masyarakat itu menyebut aksi semprot cat ke Stonehenge ini dilakukan untuk merespons manifesto pemilu Partai Buruh. Mereka mendukung rencana Partai Buruh menghentikan penerbitan izin eksplorasi gas dan minyak, tetapi menyebutnya belum cukup.

Stonehenge sendiri terletak di Dataran Salisbury, selatan Inggris, dibangun secara bertahap sejak kurang lebih 5.000 tahun lalu. Susunan batu melingkar yang terkenal di Stonehenge disebut didirikan sekitar 2.500 SM pada zaman Neolitikum.

Baca Juga: Mengerikan, Penumpang Roller-Coaster Tercepat dan Tertinggi di Inggris Terjebak di Puncak Lintasan


 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x