JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Denmark, melalui Badan Pengawas Makanan dan Hewan, telah menarik kembali beberapa varian ramen instan populer yang diproduksi oleh Samyang Foods, sebuah perusahaan asal Korea Selatan.
Larangan ini diberlakukan karena kandungan capsaicin dalam ramen tersebut dinilai sangat tinggi sehingga berpotensi menyebabkan keracunan akut pada konsumen.
"Mi yang sangat kuat dapat menyebabkan bahaya keracunan akut. Hidangan mi yang dipasarkan dengan kualitas sangat kuat tidak boleh lagi dijual karena konsumen, terutama anak-anak, berisiko mengalami keracunan akut. Produknya dijual dengan nama Samyang Buldak 3X Spicy," tulis Badan Pengawas Obat dan Makanan Denmark dikutip dari media sosialnya, Kamis (13/6/2024).
Produk ramen yang terkena larangan di Denmark antara lain Buldak 3x Spicy & Hot Chicken, 2x Spicy & Hot Chicken, dan Hot Chicken Stew. Regulator makanan Denmark menyarankan agar konsumen yang telah membeli produk-produk tersebut untuk membuangnya atau mengembalikannya ke toko tempat mereka membelinya.
Kepala Divisi Kimia dan Kualitas Makanan di Badan Pengawas Obat dan Makanan Denmark Henrik Dammand Nielsen, menjelaskan bahwa konsumsi cabai dalam jumlah besar dapat menimbulkan risiko, terutama bagi anak-anak dan orang dengan kondisi lemah.
Baca Juga: Nikmatnya Bothok Mercon, Gurih dan Pedas Nampol
Ekstremt stærke nudler kan give akut forgiftningsfare. Nudelretter, der bliver markedsført som ekstremt stærke, må ikke længere sælges, fordi forbrugerne og især børn risikerer akut forgiftning. Produkterne sælges under bla. navnet Samyang Buldak 3X Spicy #dkfood #dkbiz
— Fødevarestyrelsen (@Foedevare) June 11, 2024
”Kan du… pic.twitter.com/jKAfeOKrXn
Kadar capsaicin dalam ramen instan tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan dalam keripik cabai, yang sebelumnya telah menyebabkan beberapa kasus keracunan pada anak-anak di Jerman.
Gejala keracunan akibat konsumsi ramen instan dengan kadar capsaicin tinggi dapat berupa rasa terbakar dan tidak nyaman, mual, muntah, serta tekanan darah tinggi.
Nielsen menegaskan, pihaknya menuntut toko-toko untuk mengeluarkan produk tersebut dari rak penjualan dan mengimbau orangtua agar mewaspadai serta menghindari varian ramen ekstrem ini.
"Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mewaspadai jenis mi yang ekstrim dan menghindarinya," lanjutnya.
Keputusan Denmark untuk melarang peredaran ramen instan Korea Selatan memicu reaksi beragam di media sosial. Para pecinta makanan pedas berpendapat, masyarakat Denmark memiliki toleransi yang rendah terhadap rempah-rempah, mengingat masakan tradisional Denmark tidak terkenal dengan penggunaan rempah yang kuat.
Baca Juga: Menikmati Segar dan Pedasnya Rujak Es Krim, Untungnya Budidaya Tokek Asal Perancis
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.