WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mensinyalkan bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sengaja perpanjang perang demi langgengkan kekuasan.
Biden menegaskan masyarakat memiliki semua alasan bahwa Netanyahu memperlama perang di Gaza demi tetap berkuasa di Israel.
Kepemimpinan Netanyahu memang terus digoyang, sejak keputusannya merombak sistem hukum Israel.
Baca Juga: Arab Saudi Umumkan Iduladha 1445 H Jatuh pada 16 Juni 2024, Bakal Beda dengan Indonesia?
Puncaknya, serangan Hamas ke wilayah selatan Israel yang membunuh 1.200 orang, dan pembebasan sandera Israel yang belum juga usai membuat Netanyahu menjadi “sasaran tembak” warganya.
Netanyahu pun semakin ditekan oleh internasional karena serangan Israel ke Gaza, yang tak kunjung usai meski telah menelan korban jiwa lebih dari 36.000 orang.
Sinyal itu diungkapkan Biden setelah dirinya diwawancarai majalan Time yang terbit, Selasa (4/6/2024).
Dilansir dari The Times of Israel, Biden awalnya mengungkapkan ia enggan berkomentar mengenai hal itu.
Namun, ia pun secara mengejutkan menambahkan pernyataannya.
“Ada banyak alasan bagi masyarakat untuk memiliki kesimpulan untuk itu,” ujar Biden.
Pernyataan Biden itu pun menjadi berita utama, dan memicu pertanyaan lanjutan selama pengarahan di Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri.
Juru bicara Gedung Putih menolak menjelaskan lebih lanjut mengenai apakah Biden memiliki pandangan sendiri yang sama dengan pengkritik Netanyahu.
Biden sendiri kemudian memberikan penjelasan, setelah ditanya kembali oleh jurnalis mengenai apakah Netanyahu telah bermain-main secara politik pada perang Gaza.
Baca Juga: Houthi Yaman Perkenalkan Rudal Baru Bernama 'Palestina', Mirip Peluru Kendali Hipersonik Iran
“Saya pikir tidak,” ujar Biden, yang mencoba menenangkan tensi yang meninggi karena pernyataannya dengan Time.
“Ia tengah berusaha menyelesaikan masalah yang ia miliki,” ucap presiden AS itu.
Netanyahu sendiri meski terus dikritik komunitas internasional, melanjutkan serangannya ke Gaza, melancarkan genosida terhadap warga Palestina di sana.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.