TEHERAN, KOMPAS.TV - Investigator yang menyelidiki kecelakaan helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi melaporkan, tidak ada tanda sabotase dalam peristiwa tersebut.
Kecelakaan helikopter pada 19 Mei 2024 ini menewaskan Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdolahian, serta tujuh orang lain yang merupakan anggota delegasi presiden dan awak helikopter.
Otoritas Iran telah membuka investigasi resmi yang dilakukan oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran terhadap kecelakaan helikopter yang menewaskan Raisi.
Dalam laporan kedua yang diterbitkan investigator, kemungkinan sabotase ditepis berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan.
Baca Juga: Iran Buka Pendaftaran Capres usai Presiden Raisi Wafat, Minimal Lulusan Pascasarjana
"Mempertimbangkan pengambilan sampel dan tes yang terhadap bagian-bagian helikopter dan pola penyebaran (serpihan) dan jarak antara bagian-bagian dengan tubuh helikopter, terjadinya ledakan karena sabotase selama penerbangan dan saat sebelum benturan di lereng gunung bisa dikesampingkan," bunyi laporan Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, sebagaimana dilansir Press TV, Rabu (29/5/2024).
"Tidak ada tanda (alat) perang elektronik yang ditemukan di helikopter yang jatuh."
Sejauh ini, investigator Iran belum menemukan faktor utama yang menyebabkan helikopter Raisi jatuh. Tim investigator menilai tidak ada tanda malfungsi sistem atau gangguan frekuensi pada saat kejadian.
Investigator pun tidak menemukan masalah teknis yang dapat menyebabkan kecelakaan terjadi berdasarkan dokumen-dokumen terkait perawatan dan perbaikan helikopter tersebut.
Kematian Raisi pada 19 Mei lalu mengejutkan Iran dan membuat negara itu berkabung. Ratusan ribu pelayat dilaporkan mengantar Raisi ke tempat peristirahatan terakhir di Makam Imam Reza, Mashhad, 23 Mei lalu.
Pemakaman di Makam Imam Reza dipandang sebagai kehormatan besar bagi Raisi. Makam ini dianggap suci oleh Iran dan turut menjadi tempat dikuburkannya Imam Reza, salah satu dari 12 imam Syiah.
Raisi pun akan menjadi politikus pertama Iran yang dimakamkan di Makam Imam Reza.
Otoritas Iran telah menjadwalkan pemilu untuk memilih presiden baru pasca-kematian Raisi. Pemilihan presiden ini dijadwalkan akan berlangsung pada 28 Juni mendatang.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi Dimakamkan di Makam Imam Reza
Sumber : Kompas TV, Press TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.