Kompas TV internasional kompas dunia

Sejumlah Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih: Kami Harus Keluarkan Mereka

Kompas.tv - 16 Mei 2024, 10:01 WIB
sejumlah-dokter-as-terjebak-di-gaza-gedung-putih-kami-harus-keluarkan-mereka
Tim medis Palestina menangani seorang bocah perempuan yang terluka akibat serangan Israel di Jalur Gaza di Rumah Sakit Kuwait di kamp pengungsi Rafah di selatan Jalur Gaza, Selasa, 7 Mei 2024. (Sumber: AP Photo/Ramez Habboub)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

GAZA, KOMPAS.TV - Pemerintah Amerika Serikat (AS) tengah berusaha untuk mengeluarkan sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza.

Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Rabu (15/5/2024) mengungkapkan hal tersebut, di tengah situasi perang di Gaza yang semakin intensif.

Sebelumnya, sekelompok dokter AS dari Asosiasi Medis Amerika Palestina mengungkapkan kepada Washington Post pekan ini bahwa mereka terjebak di Gaza.

Baca Juga: Penembakan PM Slovakia Robert Fico Bikin Gempar Eropa, Pemimpin Berduyun Kirimkan Doa

Hal itu terjadi setelah Israel menutup penyeberangan perbatasan di selatan Rafah.

“Kami memantau masalah ini dengan cermat dan berupaya mengeluarkan warga Amerika yang terkena dampak dari Gaza,” ucap Jean-Pierre dikutip dari The Jerusalem Post.

Jean-Pierre mengatakan perwakilan AS telah menemui Israel secara langsung terkait masalah ini.

Pemerintahan AS sendiri telah memperingatkan Israel terkait serangan ke Rafah.

Namun, Jean-Pierre mengatakan upaya untuk membawa keluar para dokter tersebut berlanjut, apa pun yang sedang terjadi di Gaza.

“Kami harus mengeluarkan mereka dari sana. Kami ingin mengeluarkan mereka dari sana, dan tak ada hubungannya dengan yang lain,” sambungnya.

Sistem kesehatan Gaza telah hancur sejak Israel melakukan serangan militer sejak 7 Oktober lalu.

Baca Juga: Profil PM Slovakia Robert Fico yang Kritis Usai Ditembak, Dikenal Politisi Populis Sayap Kiri

Israel berdalih serangan itu merupakan pembalasan dari serangan Hamas ke wilayah selatan negara Zionis itu.

Pekerja kemanusiaan pada pekan lalu telah memperingatkan bahwa penutupan Rafah dan Kerem Shalom bisa menyebabkan operasi bantuan kemanusiaan terhambat.

Serangan Israel ke Gaza telah menghancurkan rumah sakit di Gaza, termasuk Rumah Sakit Al-Shifa, dan membunuh serta melukai pekerja kesehatan.


 



Sumber : The Jerusalem Post



BERITA LAINNYA



Close Ads x