Kompas TV internasional kompas dunia

Papan Reklame Roboh saat Badai Petir di Mumbai, 14 Tewas dan Puluhan Terluka

Kompas.tv - 14 Mei 2024, 15:03 WIB
papan-reklame-roboh-saat-badai-petir-di-mumbai-14-tewas-dan-puluhan-terluka
Tim penyelamat mencari korban di bawah papan reklame yang roboh di Mumbai. (Sumber: AP Photo/Rafiq Maqbool)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

MUMBAI, KOMPAS.TV – Setidaknya 14 orang tewas dan puluhan lainnya terluka setelah sebuah papan reklame besar menimpa mereka saat terjadi badai petir di Mumbai, India, menurut pihak berwenang setempat.

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di kawasan Ghatkopar pada Senin (13/5/2024) malam. Angin kencang dan hujan deras yang melanda menyebabkan papan reklame setinggi 30 meter itu tumbang.

Akibatnya, 14 orang tewas dan 74 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka, 31 di antaranya sudah dipulangkan.

Dilansir dari Al Jazeera, banyak orang terjebak setelah kejadian tersebut, yang kemudian memaksa operasi penyelamatan berlangsung hingga Selasa (14/5/2024) pagi. 

Tim penyelamat terus berupaya mengevakuasi para korban dari reruntuhan. Menurut pejabat polisi yang dikutip oleh Press Trust of India, papan reklame tersebut dipasang secara ilegal. 

Hal itu menambah keprihatinan atas insiden tragis ini dan menyoroti praktik pemasangan papan reklame yang tidak sesuai dengan aturan.

Baca Juga: Gelombang Panas Tewaskan 2 Orang di India, Sekolah dan Kampus Ditutup Sementara

Wakil Kepala Menteri Negara Bagian Maharashtra, Devendra Fadnavis, segera memerintahkan penyelidikan tingkat tinggi atas insiden ini.

"Penyelidikan tingkat tinggi telah diperintahkan atas insiden tersebut dan tindakan tegas akan diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab," ujar Fadnavis dalam sebuah postingan di akun X miliknya 

Mumbai dilanda angin kencang, hujan deras, dan badai debu yang menumbangkan pepohonan dan menyebabkan pemadaman listrik di beberapa bagian kota. 

Selain itu, badai petir ini membuat lalu lintas terhenti di beberapa bagian kota dan mengganggu operasional bandara, salah satu yang tersibuk di negara itu, dengan sedikitnya 15 penerbangan dialihkan.

India mengalami hujan lebat dan banjir besar selama musim hujan antara bulan Juni dan September, yang menyumbang sebagian besar curah hujan tahunan. 

Meskipun hujan sangat penting bagi pertanian, sering kali menyebabkan kerusakan parah, seperti yang terjadi pada insiden ini. 

Baca Juga: Perempuan di India Ini Lempar Anaknya ke Sungai Penuh Buaya Hingga Tewas, Alasannya Mengagetkan


 

 



Sumber : Al Jazeera



BERITA LAINNYA



Close Ads x