GAZA, KOMPAS.TV - Direktur Pusat Operasi Kegawatdaruratan Gaza Motasem Salah mengaku pihaknya menemukan kuburan massal di kompleks Rumah Sakit Al-Shifa belakangan ini. Rumah sakit terbesar di Gaza tersebut dikepung Israel selama kurang lebih dua pekan hingga awal April lalu.
Salah menyebut sebanyak 10 jenazah telah diangkat dari kuburan massal itu sejauh ini. Petugas pun masih melakukan operasi untuk mencari dan mengidentifikasi jenazah di Rumah Sakit Al-Shifa.
"Tugas mencari dan mengidentifikasi kuburan massal dan jenazah yang dikubur dalam kuburan-kuburan ini masih dilanjutkan di dalam Kompleks Medis Al-Shifa," kata Salah dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Pejabat Israel Sebut Respons atas Serangan Balasan Iran Mungkin Sebentar Lagi
Petugas dan relawan di RS Al-Shifa diaporkan tidak dilengkapi perlengkapan pencarian dan penyelamatan serta forensik yang layak. Petugas menggunakan sekop dan tangan untuk menggali kuburan jenazah yang diyakini sebagai pasien serangan tersebut.
"Kami bertekad mengungkap kejahatan-kejahatan terhadap warga sipil di Rumah Sakit Al-Shifa ini. Kami sejauh ini telah mengangkat 10 jenazah yang dikubur di depan jalan masuk utama Kompleks Medis Al-Shifa, dekat bangsal operasi," kata Salah.
"Sebagian jenazah telah membusuk, sebagian lain sekadar bagian tubuh. Banyak di antara mereka perempuan dan anak-anak."
Sejak 7 Oktober 2023 lalu, menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 33.797 orang di Jalur Gaza, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.
Lebih dari 76.465 orang juga terluka dan lebih dari 8.000 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.
Baca Juga: Indonesia dan Malaysia Ingatkan Dunia, Konflik Israel-Iran Bisa Jadi Pintu Pengalihan Isu Utama Gaza
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.