YERUSALEM, KOMPAS.TV - Panglima militer Israel Letnan Jenderal (Letjen) Herzi Halevi menyatakan, Israel akan memberikan respons terhadap serangan rudal dan drone Iran yang terjadi pada akhir pekan lalu.
Namun belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai kapan dan bagaimana respons tersebut akan dilakukan.
Letjen Herzi Halevi menyatakan, Israel masih dalam proses mempertimbangkan langkah-langkahnya.
"Serangan Iran akan mendapatkan tanggapan," tegasnya, seperti laporan Associated Press, Selasa (16/4/2024).
Halevi menyampaikan pernyataannya saat mengunjungi pangkalan udara Nevatim yang diklaim mengalami kerusakan ringan akibat serangan Iran.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan pertemuan dengan pejabat tinggi untuk membahas kemungkinan respons terhadap serangan Iran yang melibatkan ratusan pesawat tak berawak, rudal balistik, dan rudal jelajah.
Beberapa pemimpin dunia mengimbau Israel untuk menahan diri dari melakukan pembalasan.
Serangan Iran pada Sabtu lalu merupakan serangan militer langsung pertama yang dilakukan Iran terhadap Israel.
Walaupun hubungan kedua negara telah dipenuhi dengan permusuhan sejak Revolusi Iran tahun 1979.
Baca Juga: Iran Lancarkan Serangan Balasan dengan Drone dan Rudal, Presiden Israel: Ini Deklarasi Perang
Serangan tersebut terjadi kurang dari dua minggu setelah serangan Israel di Suriah yang menewaskan dua jenderal Iran di sebuah gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Meskipun Israel mengklaim berhasil mencegat 99% drone dan rudal yang diluncurkan oleh Iran dengan bantuan negara lain termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, tetapi Iran menyebut serangannya berhasil.
Di Washington, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby menolak untuk mengonfirmasi apakah AS telah atau berencana untuk diberi informasi mengenai rencana respons Israel.
"Kami akan biarkan Israel yang memberikan pernyataan mengenai hal tersebut," ujar Kirby kepada wartawan pada Senin.
"Kami tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan mereka terkait kemungkinan tanggapan [atas serangan]," tambahnya.
Israel dan Iran telah berada dalam konflik sepanjang enam bulan perang Israel melawan militan Hamas di Jalur Gaza.
Perang tersebut dimulai setelah Hamas dan Jihad Islam, dua kelompok militan yang didukung oleh Iran melancarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober yang diklaim menewaskan 1.200 orang di Israel dan menculik 250 orang lainnya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.