WASHINGTON, KOMPAS.TV - Paul Alexander, penyintas polio di Amerika Serikat (AS) yang terpaksa bernapas dengan "paru-paru besi", meninggal dunia pada usia 78 tahun, Selasa (12/3/2024) lalu.
Kabar kematian Paul disampaikan oleh penggalang dana untuknya di platform GoFundMe, Christopher Ulmer.
Paul atau dikenal sebagai "Polio Paul" terkena polio pada 1952 saat usianya enam tahun.
Dia kemudian mengalami lumpuh dari leher ke bawah dan terpaksa hidup dalam paru-paru besi, ventilator berbentuk silinder yang umum digunakan untuk merawat pasien polio pada abad 20.
Baca Juga: Imunisasi Polio Tambahan atau Sub PIN Polio Digelar Mulai Hari Ini, Simak Syarat Usia dan Lokasinya
"Setelah selamat dari polio saat kanak-kanak, dia hidup selama 70 tahun di dalam paru-paru besi. Selama itu, Paul berkuliah, menjadi pengacara, dan menjadi penulis buku," kata Ulmer dalam laman urun dana untuk Paul di GoFundMe.
"Ceritanya telah tersebar jauh dan luas, secara positif memengaruhi orang-orang di berbagai penjuru dunia. Paul adalah seorang panutan yang akan terus dikenang."
Dilansir Sky News, Paul hanya bisa meninggalkan paru-paru besi dalam kurun beberapa jam setelah belajar cara bernapas. Kondisinya dilaporkan memburuk beberapa tahun belakangan.
Saudara laki-laki Paul, Philip, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah Ulmer, berterima kasih kepada semua orang yang telah menyumbang.
"Ini memungkinkannya untuk menjalani beberapa tahun terakhir hidupnya tanpa stres," ungkap Philip.
"Ini juga akan membayar biaya pemakamannya di saat sulit ini."
Baca Juga: Jelang Mudik, Masyarakat Bisa Lakukan Vaksinasi Booster degan Indovac, Segini Harganya
Paul terjangkit polio ketika epidemi penyakit itu meledak di AS pada 1952. Total ada 57.628 kasus polio di AS pada 1952 dan 3.145 orang tewas karenanya.
Polio sendiri berhasil diberantas usai inisiasi vaksinasi internasional pada 1988. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, kasus polio turun hingga 99 persen sejak 1988.
"Tidak ada obat untuk polio, penyakit ini hanya bisa dicegah. Vaksin polio, diberikan beberapa kali, dapat melindungi seorang anak seumur hidup," demikian keterangan di laman resmi WHO.
Sumber : Kompas TV, Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.