ISTANBUL, KOMPAS.TV – Pihak berwenang Turki mengumumkan penangkapan tujuh orang yang diduga bekerja untuk Mossad, badan intelijen Israel.
Penangkapan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antara Turki dan Israel terkait situasi di Gaza.
Dilansir dari The Jerusalem Post, Selasa (5/3/2024), pihak berwenang mengatakan ketujuh orang tersebut ditangkap dalam operasi gabungan Organisasi Intelijen Nasional dan Kepolisian Istanbul.
Para tersangka ditangkap karena bekerja sama dan memberikan informasi kepada badan intelijen Israel tersebut.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya telah memperingatkan Israel untuk tidak menyakiti pejabat Hamas yang berada di Turki.
Sementara itu, para pejabat senior di Israel telah menegaskan, sejak serangan tanggal 7 Oktober, semua pihak yang terlibat berada dalam sasarannya, baik mereka yang berada di Jalur Gaza atau di negara lain.
Menurut laporan media Israel, Walla, dalam beberapa bulan terakhir, Turki telah mengeklaim beberapa penangkapan "personel Mossad," yang, antara lain, "direkrut untuk melakukan spionase terhadap orang Palestina yang tinggal di negara itu".
Baca Juga: Pengamat Peringatkan Kedekatan Turki dengan Hamas Dapat Picu Perlawanan dari Israel!
Laporan tersebut juga mencatat klaim otoritas bahwa seorang penyelidik swasta juga termasuk di antara tersangka, yang membocorkan informasi kepada agen keamanan Israel tentang orang dan perusahaan dari negara-negara Timur Tengah sebagai imbalan uang tunai.
Sementara dikutip dari media Turki, Daily Sabah, salah satu orang yang ditangkap adalah seorang mantan kepala polisi yang diduga menerima pembayaran cryptocurrency dari Mossad.
Terkait penangkapan tujuh orang itu, Otoritas Turki telah mengonfirmasi hal tersebut, termasuk seorang detektif swasta yang ditangkap, atas dugaan menjual intelijen kepada Mossad Israel.
Dalam sebuah unggahan di X, Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, memuji polisi dan layanan intelijen mereka atas penangkapan tersebut.
Dirinya pun berjanji akan menindak lebih lanjut terhadap para orang yang mungkin menjadi agen intelijen asing.
"Kami tidak akan pernah membiarkan aktivitas spionase dilakukan di dalam batas-batas negara kami. Kami akan menangkap mereka satu per satu dan membawa mereka ke pengadilan," kata Yerlikaya.
Penangkapan ini kemungkinan akan semakin memperburuk hubungan antara Turki dan Israel.
Kedua negara telah terlibat dalam perselisihan diplomatik selama beberapa tahun terakhir, terutama terkait dengan masalah Palestina.
Baca Juga: Turki: Pembantaian Warga Gaza yang Tunggu Bantuan Jadi Bukti Upaya Pemusnahan Palestina oleh Israel
Sumber : The Jerusalem Post/Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.