ISTANBUL, KOMPAS.TV - Hamas menegaskan bahwa sulit untuk mengetahui siapa sandera Israel yang masih hidup di Gaza, karena pengeboman yang terus dilakukan militer Zionis.
Hal itu diungkapkan setelah Israel tak menghadiri pembicaraan gencatan senjata di Mesir, dengan mengatakan Hamas tak memberikan daftar sandera yang masih hidup.
Namun, pejabat senior Hamas, Dr Basem Naim, menegaskan bahwa mereka tak bisa melakukannya karena pengeboman yang terus dilakukan Israel.
Baca Juga: Perdamaian Korea Utara-Korea Selatan Diyakini Mustahil, Kim Jong-Un Hapus Semua Artikel Reunifikasi
“Sangat sulit untuk tahu siapa yang masih hidup karena bombardier Israel dan blokade. Mereka ada di area yang berbeda dengan kelompok yang berbeda,” katanya di Istanbul kepada BBC, Senin (4/3/2024).
“Kami telah meminta untuk gencatan senjata untuk mengumpulkan data. Kami tak bisa menerima prasyarat,” ujarnya.
Militer Israel telah meluncurkan serangan udara dan darat besar-besaran ke Gaza dengan dalih menghancurkan Hamas.
Insiden tersebut terjadi usai Hamas melakukan serangan ke selatan Israel dan dilaporkan membunuh 1,200 orang dan menyandera 253 orang pada 7 Oktober.
Namun, serangan Israel malah membunuh lebih dari 30.000 orang, termasuk sekitar 21.000 anak-anak dan perempuan. Selain itu sebanyak 7.000 orang dan 71.700 orang lainnya cedera.
Baca Juga: Rekaman Audio Bocor, Berisi Suara Sandera Israel di Gaza Sebelum Dibunuh oleh Tentara Mereka Sendiri
Gencatan senjata diharapan bisa terjadi pada Ramadan, namun Israel menegaskan bakal melanjutkan serangan saat pertempuran ditunda.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terus menekan Israel agar menyepakati gencatan senjata sementara selama enam pekan saat Ramadan.
Saat ini, tim negosiator Hamas, AS dan Qatar diyakini sudah sudah berada di Kairo untuk merencanakan negosiasi.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.