BEIRUT, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menegaskan Israel akan meningkatkan serangan ke Hizbullah sebagai respons dari seranga harian ke utara negara Zionis itu.
Bahkan ia menegaskan serangan tersebut akan terus terjadi termasuk jika akhirnya gencatan senjata di Gaza terjadi.
Hal tersebut diungkapkan Gallant saat mengunjungi markas Komando Utara Pasuan Pertahanan Israel (IDF) di Safed, Minggu (25/2/2024).
Baca Juga: Raja Yordania: Serangan Israel ke Gaza saat Ramadan Bakal Tingkatkan Ancaman Perang di Timur Tengah
“Kami berencana meningatkan kekuatan serangan terhadap Hizbullah, yang akan membuat mereka tak mampu mencari pengganti komandan yang kami habisi,” kata Gallant dikutip dari The Times of Israel.
Ia juga menegaskan serangan Hizbullah akan berlanjut meski Israel menyepakati atau pertukaran sandera dengan Hamas, yang akan membuat pertempuran di Gaza ditunda.
“Pada saat gencatan senjata sementara di Gaza, kami akan meningkatkan serangan di utara, dan akan melanjutkan hingga Hizbullah sepenuhnya mundur (dari perbatasan), dan kembalinya warga ke rumah mereka,” ujar mereka.
Hal itu merujuk pada sekitar 80.000 warga Israel yang harus dipindahkan karena serangan Hizbullah.
“Tujuannya sederhana, untuk mendorong Hizbullah mundur ke tempat seharusnya. Baik lewat kesepaatan atau dengan paksaan,” tutur Gallant.
IDF sendiri mengonfirmasikan telah menyerang sejumlah lokasi milik unit pertahanan udara Hizbullah di Desa Beqaa.
Menurut IDF, serangan itu sebagai respons dari tembakan Hizbullah ke drone Hermes 450 Israel di selatan Israel, Senin (26/2/2024).
Menurut media Lebanon, serangan itu dilakukan di dekat kota Baalbek di utara Lebanon.
Baca Juga: Serangan Balik Ukraina Gagal, Zelenskyy Bela Diri: Sudah Bocor ke Rusia Sebelum Dilakukan
Sekaligus menandai serangan terdalam Israel ke wilayah Lebanon yang bisa dikonfirmasikan.
Baalbek sebelumnya dikenal di masa lalu sebagai basis pertahanan Hizbullah, dan berjarak nyaris 100km dari perbatasan Israel.
Dilaporkan setidaknya dua anggota Hizbullah tewas karena serangan tersebut.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.