LONDON, KOMPAS.TV - Denmark menyatakan akan memberikan seluruh artileri miliknya kepada Ukraina dan mengajak negara-negara Eropa untuk bersatu mendukung Kiev.
Hal itu diumumkan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen dalam Konferensi Keamanan Munich di Jerman, Minggu (18/2/2024).
Frederiksen mendorong negara-negara Eropa untuk menyumbangkan persediaan senjata, amunisi, dan sistem pertahanan udara yang mereka miliki untuk mendukung Ukraina.
"Kini mereka meminta amunisi dan artileri dari kami, dan dari pihak Denmark, kami memutuskan untuk menyumbangkan seluruh artileri yang dimiliki," ungkapnya, seperti dilaporkan Anadolu.
Frederiksen juga mengkritik para pemimpin Eropa, yang menurutnya cenderung menggunakan masalah produksi senjata sebagai alasan untuk tidak menyuplai senjata ke Ukraina, sementara pada saat yang sama mendorong peningkatan produksi.
"Ini bukan hanya masalah produksi, karena kita memiliki senjata, amunisi, dan pertahanan udara yang tidak sedang kita gunakan saat ini, dan seharusnya kita kirimkan ke Ukraina," tandasnya.
Pengumuman ini datang saat Ukraina berjuang di tengah kekurangan personel dan amunisi di garis depan, sementara Rusia terus merangsek ke wilayah timur negara tersebut.
Baca Juga: Rusia Umumkan Penaklukan Kota Avdiivka Setelah Penarikan Mundur Pasukan Ukraina
Meskipun Kiev terus berupaya mendapatkan lebih banyak senjata, Uni Eropa menyatakan mereka hanya dapat menyuplai setengah dari satu juta artileri yang dijanjikan pada Maret. Sedangkan sisanya dijadwalkan akan dikirimkan hingga akhir tahun.
Hal ini diungkapkan oleh diplomat tertinggi Uni Eropa, Josep Borrell, kepada wartawan setelah pertemuan tingkat menteri pertahanan di Brussels pada 31 Januari lalu.
Frederiksen juga meminta negara-negara Eropa untuk tidak menunggu persetujuan keuangan dari Amerika Serikat (AS) untuk menyediakan bantuan bagi Angkatan Bersenjata Ukraina.
"Tidak peduli apa yang akan diusulkan oleh AS. Kita, orang Eropa, harus membela diri. Ini adalah perang di benua Eropa," tegasnya.
Denmark termasuk salah satu pemasok senjata utama untuk Angkatan Bersenjata Ukraina. Negara itu berjanji akan mentransfer 19 pesawat tempur F-16 mereka menjelang akhir tahun dan segera setelah selesai melatih pilot Ukraina.
Rusia telah berkali-kali mengkritik Barat atas suplai senjata ke Ukraina, dengan argumen hal ini hanya akan memperpanjang konflik.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.